Laman

Sunday, May 27, 2018

Sebuah Kisah Klasik Di Bulan Ramadhan (Cerita Kedua)



Ramadhan tiba... Ramadhan tiba, tiba..tiba Ramadhan, tiba.....tiba Ramadhan.

*sambilnyanyi

Assalamuallaikum semuanya, selamat datang bulan Ramadhan, alhamdulilah kita kembali dan bertemu lagi di bulan ramadhan ini. Selamat Beribadah Puasa Semua.


2. Aktivitas yang tidak telupakan di bulan Ramadhan

Nah bulan ramadhan sangat berbeda dengan bulan lainya, kalau bulan biasa, kita bisa makan siang hari, kalau di bulan ramadhan kita tidak boleh makan di siang hari, haha iya iyalah namanya juga puasa.

Selain berpuasa, ada beberapa kegiatan lain yang hanya bisa dilakukan di bulan puasa, atau bulan ramadhan. Nah berikut ini gue akan menceritakan sedikit tentang aktivitas-aktivitas yang dilakukan selama bulan ramadhan selain sahur dan berbuka puasa iya.


Yang pertama saat masih SD dan SMP, kita itu selain dapat liburan panjang, kita juga dikasi Pekerjaan Rumah atau disingkat dan lebih dikenal dengan sebutan PR. PRnya iya itu, kita dikasi sebuah buku, buku legendaris, yang ada pada saat bulan Ramadhan, buku yang kebanyakan orang menyebutnya BUKU RAMADHAN, isi dan tugasnya iya itu, untuk mencatat isi ceramah-ceramah dari para penceramaah  atau Ustad saat di bulan ramadhan.

m.kaskus.co.id


Dengan buku inilah, kehidupan atau suasana ramadhan jadi bewarna. Kita diharuskan menulis isi ceramah dari taraweh, maupun ceramah jumat. Nah di buku tersebut juga ada tulisan Puasa dan Sholat lima waktu, kalau kita puasa, kolom tulisan itu di centrang dan begitu juga dengan sholat. *sudah macam catatan dosa aja iya kan, Dan setelah mencatat apa yang kita dengar dari ceramah ustad, pas taraweh, kita juga harus menunggu tanda tangan dari penceramahnya. Nah ini, rasanya pada saat itu, ketika dapat tanda tangan penceramahnya senang gimana gitu, kita harus menunggu selesai taraweh, kemudian baru dapat tandatangannya.


Setelah Buku Ramadhan, selanjutnya aktivitas lain yaitu TADARUSAN. Iyaps Sebagai Remaja Mesjid, ini biasanya, gue dan temen-temen ngelakuinnya setelah Sholat Taraweh, biasanya tujuan tadarusan selain mengisi waktu, cari pahala dan ada tujuan lain sih,  yaitu cari kue. Yak, ketika tadarusan, banyak dari warga sekitar saat itu menyumbangkan kue untuk kami. 



Nah sehabis tadarusan biasanya kami tetep di mesjid ya, aktivitas selanjutnya yaitu TIDUR DI MESJID. Aktivitas ini biasanya sering dan hanya dilakukan pada bulan ramadhan. Saat itu bukan itikaf iya. Tidur dimesjid, iya itu cara kami untuk menunggu sahur dan menunggu untuk membangunin orang-orang sekitar perumahan/komplek untuk sahur. 



Jadi aktivitas selanjutnya  setelah tidur dimesjid yaitu MEMBANGUNIN ORANG SAHUR. Banyak aktivitas yang kami lakukan di Mesjid. Salah satunya membangunin orang untuk sahur. Membangunin orang sahur merupakan sebuah tradisi dari indonesia yang hanya dan dilakukan pada saat bulan ramadhan saja. Nah untuk membangunkan orang sahur kan, kita perlu beberapa alat band yang di gunakan mulai dari Pentungan yang terbuat dari bambu, ember bekas sebagai beduknya, botol bekas dan kencrengan. Dan kadang-kadang beduk besar yang ada di mesjid, tapi ding, beduk tersebut jarang kami gunain, karena terlalu besar kali iya.


Saat itu kami memulai keliling membangunin warga untuk sahur pas jam 03.00 pagi, selesai keliling komplek jam setengah 4 pagi, kemudian kami membubarkan diri, kembali kerumah masing-masing untuk Sahur, terkadang sih, selesai membangunin orang sahur, kerena dapat sumbangan nasi dari warga, jadi kami sahur bareng. Masih ingat lagi tentang bangunin orang sahur, dengan beberapa alat musik seadanya yang kami gunakan, yang tadi gue jelasin. Rupanya kata sahur - sahur bisa di kreasi menjadi sebuah musik yang enak untuk didengarkan dan lagi ini iya kami pernah berkreasi dengan lagu kata sahur-sahur tersebut.

Nah kebetulan gue punya dokumentasinya, berikut lagu dan kreasi dari kami, gimana menurut kalian, hehe, lumayanlah iya dari pada lumanyun.




Nah kami saat itu juga diberi kesempatan dan di liput oleh media, saat itu, yah namanya masih remaja, jadi masuk kamera rasanya gimana gitu, nah berikut video dari Media lokal yang meliput kami saat membangunin orang sahur.






Aktivitas membangunin orang sahur saat itu adalah merupakan aktivitas yang menyenangkan, selain mengisi luang waktu liburan, berkumpul sama temen-temen, yahp, kita juga lumayan dapat pahala di bulan ramadhan dengan membangunin orang atau warga sekitar untuk sahur.


Next aktivitas lainnya yaitu JALAN-JALAN, yo dari jalan-jalan Subuh dan Jalan-jalan Sore. Ini bisa dibilang juga tradisi saat ramadhan.  Biasanya jalan-jalan itu dengan jalan kaki, menaiki Sepeda dan juga Motor, biasanya sih ada fasenya, saat masih kecil biasanya jalan kaki keliling komplek, ini dilakukan saat selesai sholat subuh bareng, atau pada saat sore hari menunggu buka puasa. Kalau sore hari, orang sering menyebutnya ngabuburit. Kemudian jalan-jalan santai sama rombongan. Dan kalau sudah beranjak remaja kisaran SMP gitu, jalan-jalannya mengunakan sepeda dengan rute iyah lumayan jauh, dan di fase selanjutnya iya mengunakan motor, keliling kota sambil mengisi waktu luang. Oww tapi iya, yang gue lihat sekarang anak SD sudah banyak yang bawak motor. Fase jalan kaki dan bersepeda mereka lewatkan. Uff sayang.


MEMANCING, memancing ikan iya, bukan memancing keributan, nanti puasanya batal lagi. Nah kalau memancing sih bisa juga di lakukan saat bulan puasa, aktivitas ini bisa dibilang yah cukup menyenangkan dilakukan saat bulan puasa. Sambil menunggu waktu berbuka puasa.


Terakhir, ini bukan aktivitas iya, masih bingung merangkai katanya gimana, ini iya sebuah mitos atau fakta saat itu, kalau mau lihat cewek Komplek/perumahan yang cantik iya lihat aja di mesjid, kita bakal ketemu, karena pada saat itu mereka akan ngumpul untuk menjalankan sholat taraweh, nah biasanya yang ini pas ketemu antara geng yang cowok dan yang cewek, sering di jodoh jodohkan gitu, padahalkan saat itu masih kecil, lah dasar monyet-monyetan.




Okke temen-temen semua, itu aja yang ingin gue ceritakan dan share ke kalian, sebuah pengalaman yang tidak terlupakan selama ramadhan.


Dengan bertambah umur, suasana - suasanya ramadhan pasti akan ada perubahannya, akan ada masa-masanya. Yang tadi tersebut merupakan sebuah pengalaman yang gue rasain selama bulan ramadhan belakangan silam ini. Sebuah kisah klasik yang mungkin terus dikenang sampai akhir nanti.


Untuk sekarang ini gue bersukur dan masih dipertemukan dengan bulan ramadhan mudahan bulan ini menjadi bulan yang berkah buat kita semua, aamiin.



Oke itu aja cerita dari BLOG SIUNTHEL,  sebuah kisah klasik di Bulan Ramadhan.
(CERITA PERTAMA) dan (CERITA KEDUA). Terimakasih buat kalian semua yang sudah menyempatkan waktu untuk membaca tulisan ini, dahh. Sampai ketemu lagi di tulisan selanjutnya.



Selamat Menjalankan Ibadah Puasa🙏


Ket : cerita ini sambungan dari Cerita Pertama dihalaman sebelumnya.

30 comments:

  1. aku dulu selalu belajar buat TTD ustad masjid di kampung
    jadi, kalo males tarawih bisa dipalsu hehehe

    ReplyDelete
    Replies
    1. Haha,ak juga pernah ngelakuin kayak gitu. Karena males antri tanda tangan ustad jadi coba tada tangan sediri :-)

      Delete
  2. Jadi kangen masa-masa itu, Mas.
    Terlebih nginep di masjid duh asik dan kangen masa itu. Jam 3 udah keliling bangunkan orang sahur dengan gerobak sambil dorong bedug, duh kangen..he

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iya kan, masa-masa yang menyenangkan iya ndi :-)

      Delete
  3. Dari buku tersebut, gua menyadari, ramenya nunggu tanda tangan itu hehe

    ReplyDelete
    Replies
    1. Haha iya, sampai berebutan hanya untuk minta tanda tangan ustadnya.

      Delete
  4. Di kampung saya buku itu kalau tidak salah namanya buku Amaliah Ramadhan. Kebayang tuh antrinya saat minta tanda tangan penceramah, trus saya juga sering tidak jujur mengisi jumlah puasa dan shalat wajib. Seringnya dicentang semua padahal shalatnya bolong-bolong.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Haha, aku juga penah mbak. Saat itu biar tidak dimarahi dan biar dapat nilai bagus, jadi di contreng semua.

      Delete
  5. Pernah ikut tabuh rebana keliling komplek, seru sih tapi tangan nih merah hehe

    Untungnya aku shalat tarawih selalu disamping ibu jadi nggak tahu ada yang jahil
    hehe

    ReplyDelete
    Replies
    1. This comment has been removed by the author.

      Delete
    2. Haha, cari aman iya, sisamping ibunya, biar tidak ada yang jailin.

      Delete
  6. Wah iya dulu waktu sd gue kalau terawih suka bawa buku ramadhan. Seru sih itu. Hahahaha

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iya kan, padahal tidak terlalu mengerti apa yang dicatat di buku itu, haha.

      Delete
  7. Bangunin orang sahur
    Aneh
    Orang saur kan pasti udah bangun, udah bangun buat saur
    Lah trus buat apalagi dibangunin, orang udah bangun dibangunin lagi
    Aneh
    Kalo buku taraweh itu bingungnya pas nulis is ceramah, bingung Engga sempet nulis ucapan pak ustad pas ceramah dari awal sampe akhir

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iya lah niki, terserah, hahaha.

      Belum sempat catat ceramahnya, ustadnya sudah selesai ceramahnya, jadi tidak ada yang di catat.

      Delete
  8. Tujuan sampingan tadarus ternyata nyari kue juga yaa!!

    ReplyDelete
  9. Huohohoooo.... aku nggak pernah tergabung dalam parade mbangunin orang sahur. Yaaa... soalnya... bahaya sih, kan cewek, hehehe.

    ciyeeee yang diliput sama mediaaa... duh senengnyaaa

    memang bener yeee, pepatah bilang "Bidadari-bidadari surga akan turun pada bulan ramadhan, lebih tepatnya saat sholat taraweh". hahaha

    ReplyDelete
  10. Padahal itu buku diary ramadan, kalau di sekolahku dulu, juga nggak dikupulin ke guru agama. Nyesel banget nggak sih, udah niat-niat nulis materi kultum sama ceramah sholat jum'at, etapi ending-endingnya nggak nambah nilai agama di rapor kita XD wahahaha

    ReplyDelete
    Replies
    1. Haha iya juga sih, terkadang juga tidak berpengaruh ke nilai kita.

      Delete
  11. Seru kali yak. Wkwkwkwk. Selamat menjalankan ibadah puasa ya bro! :D

    ReplyDelete
  12. itu dulu mas, 15 tahun yang lalu bagi saya.. :))

    selamat berpuasa
    blogwalking dulu sambil ngabuburit :))

    ReplyDelete
  13. wuih, mancing, enak bingit itu buat ngabuburiti, waktu jadi gak berasa, karena fokus sama calon pancingan, hehehhe

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iya nih mbak, memancing bisa gak kerasa waktu puasanya.

      Delete
  14. Momen minta tanda tangan penceramah dan imam salat Tarawih itu cukup ngangenin, sih. Haha.

    Kalau JJS (Jalan-Jalan Subuh) dari sehabis salat Subuhan sampai jam 7 atau 8, itu juga saya rutin lakuin zaman SD-SMP. Asyik buat main sepeda~ Bahkan, sewaktu SMK saya juga luangin buat belajar naik motor. Ehehe.

    ReplyDelete
  15. This comment has been removed by a blog administrator.

    ReplyDelete

TERIMA KASIH TELAH BERKUNJUNG