Breaking
News. Dunia Netizen bagian Indonesia saat ini, dihebohkan dengan sebuah
aplikasi yang bernama Tiktok. dengan pengaruh besar aplikasi ini, muncullah sebuah generasi sekarang yang disebut dengan Generasi Tiktok.
Generasi Tiktok, generasi
apaan !!
Ada yang tau dengan
generasi ini ??. Oke belakangan ini di sosial media gue, seperti Instagram dan Youtube, banyak orang membagikan sebuah aplikasi yang berbasis ke musik lipsing
ini di Instagramnya masing-masing, dan juga membahasnya di Youtube.
Ada konten
dan pendapat positif ada juga konten yang negatif tentang aplikasi ini.
Nah di postingan ini, gue
ingin beropini dan memberikan pendapat gue tentang aplikasi Tiktok ini dan
generasinya. Sebelumnya jujur, sampai saat ini gue belum pernah main ini
aplikasi, bahkan tidak terpikiran untuk Download aplikasi tiktok tersebut. Yah
sampai saat ini iya, tidak tau nantik. Lahhh
Sebetulnya banyak orang
yang membahas tentang fenomena aplikasi ini, mulai dari Youtube, Instagram,
Facebook dan Twitter.
Dan kali ini gue mencoba membahas pendapat dan tanggapan
aplikasi ini, versi gue. Sebelum buat tulisan ini, adalah sedikit riset dan mencari tau
seadanya itu aplikasi dan hasilnya ini pendapat gue tentang aplikasi
tersebut.
Aplikasi Tiktok ini
sebuah Jejaring Sosial, fiturnya yaitu aplikasi Video Musik dengan effek
yang menarik untuk pengunanya. Aplikasi ini berasal dari negara Cina. Owh
tiktok ini buatan Cina.
Dari
yang gue lihat penguna aplikasi ini, salah satu penguna paling banyak adalah
negara indonesia. Yaialah sampe isi konten instagram gue aplikasi ini
semua.
Tapi menurut gue iya,
aplikasi ini mirip tidak sih dengan aplikasi yang ngetred di tahun sebelumnya
yaitu Dubsmash. Betul tidak sih. Bedanya tiktok ini lebih kemusiknya. Yah
ibarat lipsingan lah.
Nah yang menjadi
perdebatan dikalangan netizen wilayah indonesia yaitu dengan banyaknya penguna, membuat aplikasi ini menjadi pandangan yang buruk. Seperti aplikasi tiktok
adalah aplikasi bodoh. Yang lagi dibahas di youtube dan internet saat ini.
Artis tiktok yang Starsynrome dan Meet and Greet per-bayar.
WADAW TIKTOK sudah ada
artisnya.
Seberpengaruh besarkah tiktok di Indonesia ?
Baiklah gue akan bahas
satu demi satu.
1. Tiktok Aplikasi Bodoh
Pertama, para netizen yang
kontra dan tidak suka dengan aplikasi ini, menyebutnya dengan aplikasi bodoh.
Apakah benar aplikasi ini aplikasi bodoh, atau membuat orang menjadi bodoh.
Menurut gue kebalikannya. Disini, gue bukan membela itu aplikasi, tapi dalam
segi Bisnis, yang buat aplikasi ini adalah orang pintar. Kenapa, gampang,
alasannya mereka berhasil mempopulerkan aplikasi mereka, dan menjadikan
indonesia sebagai konsumen aplikasi mereka.
Pinter tidak tuhh.
Indonesia saat ini,
menjadi pangsa pasar terbesar terhadap aplikasi kayak gini. Apalagi indonesia
merupakan negara penduduknya yang aktif di internet, hampir penuh waktunya menghabiskan di internet.
Maka dari itu, aplikasi
ini gampang dikenal dan digemari di indonesia.
Nah disini, kenapa menjadi
kontoversi di indonesia, karena banyak pengunanya, jadi konten-kontennya pun, ada yang mengarah ke Positif dan juga Negatif.
Yang patut
dipersalahkan bukan Aplikasi Tiktoknya, bukan keseluruhan penggunnya juga, tapi
ada sebagian yang membuat konten ini menjadi tidak etis dan bersifat konten
negatif.
Gini, sebuah aplikasi atau
apapun, akan bersifat positif, apabila dipergunakan sebagaimana mestinya, dan
akan menjadi sangat buruk, apabila digunakan secara yang tidak baik.
Nah di
Indonesia kenapa menjadi Viral dan diperbincangkan netizen, karena sebagian
besar penggunanya mengarah ke yang negatif.
Contohnya main tiktok sambil pamer tubuh, dan yang paling parah salah satu penggunanya, memanfaatkan tiktok ini untuk senang - senang yang tidak pada tempatnya. Seperti mempermainkan gerakan Sholat dengan dilatar belakang aplikasi ini. Maka dari itu, terjadi giringan
opini netizen kearah yang membuat bahwa aplikasi tersebut tidak pantas
digunakan.
Muncullah sebuah pernyataan bahwa aplikasi Tiktok ini sebuah aplikasi pembodohan, yang membuat
pengunanya jadi bodoh *inilah opini netizen saat ini. Coba dah, kalian bandingkan dengan penguna tiktok di negara asalnya Cina. Berbeda dengan di Indonesia, karena pengguna disana tau benar bagaimana mengunakan aplikasi tiktok tersebut.
Dan satu lagi, yang membuat aplikasi ini makin terkenal, yaitu banyak orang
yang tidak suka dengan sesuatu hal, termasuk aplikasi ini, pasti jatuhnya Ngejude dengan
kata - kata yang tidak pantas dan tak seharusnya dituliskan melalui sosial media.
Gini iya, percuma, walaupun kalian tidak pernah memainkan dan mendownload itu aplikasi. Tapi aktif mengakatain hal yang tidak baik terhadap itu aplikasi, semakin kalian mengatain itu aplikasi, Branding aplikasi itu
akan semakin meningkat, bahkan dikenal dan jangkauannya akan lebih luas.
Gimana cara seharusnya, gini toh. Itu aplikasi tiktok adalah sebuah bisnis Startup hiburan, kontenya dibuat dan dikendalikan oleh perusahaan.
Caranya dengan membandingkan aplikasi yang serupa, yang kalian anggap aplikasi yang berguna dan bermanfaat buat kalian sendiri, orang terdekat, maupun seluruh warga indonesia.
Sebuah bisnis harus dilawan dan ditandingi dengan bisnis. Jika kalian hanya mengatakan aplikasi itu tidak ada manfaatnya dan pembodohan, itu percuma, aplikasi kayak gitu tidak berpengaruh dengan hal begituan, bahkan bisa menjadi lebih naik lagi namanya.
Menurut gue ada beberapa aplikasi yang hampir serupa, tapi beda kontek, yang jauh lebih bersifat Positif. Salah duanya yaitu aplikasi Quran Indonesia Projek dan Ruang Guru.
Yokk bantu dan share aplikasi kayak gini, supaya mereka mendapatkan pangsa pasar yang besar di Indonesia. Dan mungkin aplikasi ini dapat memberikan pandangan positif terhadap internet. Yang kebanyakan aplikasinya digunakan diseluruh umur. Dari anak kecil sampai dewasa mereka semua sudah melek Internet.
YOK BANTU SHARE APLIKASI YANG KALIAN ANGGAP BERMANFAAT UNTUK PENGGUNA INTERNET DI INDONESIA SAAT INI.
2.
Artis Tiktok yang Star Syndrome
Gue
baru tau, kalau aplikasi tiktok ini, mempunyai artisnya sendiri. Segitu
gampangnya mereka membranding nama mereka melalui aplikasi ini, hingga nama
mereka menjadi besar dan berpengaruh di di dunia internet saat ini.
Mereka
artis tiktok ini, bahkan mempunyi nama pangilan artisnya sendiri yaitu MUSER. WAW
Kalau
di Youtube dipanggil dengan youtuber - mereka yang berpengaruh dengan konten
Video yang di share melalui youtube. Di twitter dipanggil selebtwitt - mereka
yang berpengaruh karena tulisan di twitter mereka, yang disukai banyak orang.
Di Instagram dipanggil dengan Selebgram - mereka yang berpengaruh karena photo
yang di share di instagram miliknya. Blogger bisa di sebut Artis Blogger yang
berpengaruh dan disukai tulisan di blognya.
Nah kalau di tiktok dipanggil Muser
mereka yang, apa iya ???
Karena
gue bukan penguna aplikasi ini, jadi gue tidak tau bagai mana supaya terkenal
karena aplikasi ini. Yang gue lihat sih, ini aplikasi hanya membantu kita untuk
berekpresi melalui musik.
Pembahasanya
adalah artis tiktok yang Star Syndrome. Kenapa bisa terjadi,
menurut gue sih, ini wajar, semua orang yang tidak siap terhadap branding diri
dia sendiri dan secara cepat namanya dikenal oleh banyak orang, mereka akan
kaget dengan perubahan sosialnya, dari yang biasa aja, menjadi luar biasa. Jadi
mereka belum siap. Nah timbulah prilaku yang diluar taraf
wajar.
Dan
pembahasan lagi, aku baru tau kalu aplikasi tiktok ini berbasis sosial media.
Berarti bukan hanya sebuah aplikasi, tapi juga terdapat perbincangan dan
interaksi sosialnya di aplikasi tiktok ini.
Nah
ini, yang gue kurang setuju dengan sosial media sekarang ini, untuk pengunanya
tidak dibatasi umur. Umur berapa aja bisa mendaftar ke semua jejaring sosial
yang kita mau, sepeti facebook, instagram, twitter, youtube dan tiktok.
Jadi
semua bisa menjadi penguna media sosial.
Teringat
dulu waktu jamannya sosial media yang lagi hits-hits pertama di indonesia Friendster dan Facebook yang
baru muncul, mereka mewajibkan penguna mereka dengan umur tertentu, yaitu 17
tahun keatas. Jadi yang boleh mengunakan aplikasi ini hanyalah yang sudah
berumur segitu.
Gue
waktu pertama kali mengenal sosial media keduanya itu kisaran umur 15 tahun
lah. Jadi untuk memainkanya gue harus berpura-pura memasukan identitas umur 17.
Saat itu gue berpikiran bakal gimana iya kalau ketahuan, pasti ketangkap
polisi, haha. *jauh.
Lah
sekarang ini, umur berapa aja bisa milih memainkan sosial media apa aja, bayi
yang baru lahir aja, dikasi nama terus muncul instagramnya. Belum berumur aja,
sudah ada sosial medianya, segitu mudah sekarang orang memainkan sosial media
umur berapa aja, bahkan bukan hanya anak kecil aja, emak gue juga sekarang
sudah punya akun Facebooknya sendiri wadaw.
Ini juga nih berpengaru negatif, yaitu para pengguna Internet yang masih muda. Mereka belum bisa mengontrol emosi mereka.
Yah
kalau dari strategi marketing mereka, kenapa mereka tidak menetapkan batas
umur, karena jumlah konsumen mereka akan berkurang, apalagi di indonesia, bisa
tidak terhitung jumlah anak kecil dibawah umur memainkan sosial media. Bahkan
mereka sendiri yang mengelola tanpa ada pengawasan orang tua, lah iya orang
tuanya aja juga main sosial media.
Jadi sama- sama penguna sosial media.
Dan
satu hal lagi yang ingin gue bahas yaitu Fans Syndrome, penggemar yang
belebihan atau sering disebut dengan Gropies dan sekarang bisa dibilang fans
Garis Keras. Mereka dengan royal mendukung artis kesayangan sampai di batas
yang cukup kurang wajar.
Seperti mengagungkan idolanya sampai menganggap
idolanya sebagai tuhan. Huhh πππππ
Ini
faktor kenapa muncul adanya artis tiktok, yaps disetiap idolah pasti ada
penggemarnya.
Yang
menjadi permasalahanya, untuk sekarang, diera yang modern dan digital ini,
orang atau sebutlah penggemar lebih gampang menjadikan seseorang untuk ia
sukai. Dulu sebutlah artis, untuk dikenal oleh kalayak orang, harus menciptakan
sesuatu, harus membuat dulu karya yang akhirnya dia dan karyanya dikenal banyak
orang dan akhirnya dikenal dan disukai banyak orang dan munculah sebuah
penggemar yang menyukai orang tersebut.
Sekarang
seseorang mah gampang jadi terkenal, dan banyak aplikasi saat ini yang membuat
mereka dikenal banyak orang, seperti Instagram, twitter, youtube dan sekarang
TIKTOK. Dari sinilah mereka dikenal dan digemari oleh banyak orang. Yahh
walaupun diaplikasi tersebut dia tidak mempunyai sebuah karya, hanya modal
tampangnya keren dan cantik, bisa disukai banyak orang.
Nah
inilah terjadi Star Syndrome dan Fans Syndrome.
Seseorang dengan gampangnya menyukai sebuah tokoh, artis menjadi idola.
Walaupun tidak megeluarkan karya sama sekali, hanya.dengan modal yahj gitulah.
Dan seseorang dengan mudahnya disukai dan digemari penggemarnya, hanya dengan
aplikasi sosial media saat ini.
Makanya, sekarang pandangan sosial media itu berubah,
yang sebelumnya hanya sebagai tempat silahturami, ajang berekspresi dan
menjadikan tempat hobi atau meletakan karya kita yang dibuat. Sekarang, untuk
saat ini, pandangan itu semua berubah menjadi ajang popularitas. Menjadi tempat
gimana sih menyadi terkenal.
Makanya
sekarang disosial media, banyak orang yang gila popularitas
Kak
add facebook aku lah,
Follow aku
iya.
Aku
sudah follow, jangan lupa followback iya "
tulis dikomentar.
Dengan
beraninya belum kenalan sudah tulis ginian di komentar.
Karena
aku orangnya baik jadi saat itu aku follow lah, ehh Pas sudah
di follow dia langsung meng Unffolow. Kan anj***.
Ahh sudah lah.
Ada
lagi, menulis di profil instagram mereka, yang unffolow aj***,
yang mengunfollow meningggal, yang menfollow ketahuan bakal
masuk penjara, lah serem amat hanya untuk pengikut di instagram.
Di
youtube lagi, jangan lupa Subscribe iya, bantu channel aku iya
dengan saling Subscribe.
Nah
ini, terjun ke industri digital tapi tidak siap. Dan hanya mencari popularitas
aja.
Kalau aku yang saat ini
masih menempatkan diri sebagai konsumen, misalkan facebook aku akan meng-add
orang yang aku kenal. Untuk di Youtube dan Instagram samaa, dan juga iya, kalau
aku suka, tidak usah disuruh, pasti aku follow dan subscrabe.
3. Meet and Greet
Artis Tiktok Perbayar
Yoo, ini yang lagi
diperbincangkan dikalangan netizen. Yapss Meet and Greet Perbayar.
Dari yang gue lihat ini meet and greet menjadi fenomenal
dikarenakan ada tarif yang ditetapkan, dengan tarif yang luar biasa, diluar
kewajaran menurut masyarakat netizen di Indonesia.
Disini si artis dan
manajernya atau sebut saja teamnya, megadakan sebuah even untuk mempertemukan
yang katanya artis dengan pengemarnya dengan tema Meet and Greet.
Nah menurut gue, sekali
lagi dalam konteks Bisnis, ini adalah biasa dan legal. Tidak dipermasalahkan
dalam hukum bisnis. Kanapa gue menghubungkan ke bisnis, yaps jawabanya ini
sudah menjadi peluang bisnis si-artisnya ataupun manajemen mereka.
Tapi, ada tapinya, untuk
hukum sosial dan sekarang ini ada lagi namanya hukum netizen, kegiatan ini
adalah hal yang tidak wajar, bahkan sampai diperdebatkan, karena hal semacam
ini, apalagi konteksnya meet and greet tidak logis untuk dijadikan bisnis,
apalagi kontennya hanya silahturami artis dan pengemar, makan bersama dan tanya
jawab antara mereka.
Bukan seperti perbayar biasanya yaitu konser musik dan
workshop pelatihan.
Siapa yang dipersalahkan
disini,
menurut gue iya semua kalangan, artis tiktoknya salah, manajemennya
salah, penggemarnya salah, dan kalian yang menghujat dan menghina mereka juga
ikut salah.
Kenapa bisa terjadi hal
semacam gini.
Yaps kembali lagi Indonesia merupakan negara aktif dalam
Internet, pengunanya bahkan semua kalangan umur. Di sini yang gue lihat, pass
artis tiktok tersebut memposting brosur undangan acara tersebut di Instagramnya,
ada banyak respon dan kalangan netizen indonesia saat itu.
Yahh yang gue lihat
sihh tadi, banyak komen negatif sampai rela berkata kasar untuk meluapkan emosi
dan menuliskan kekesalannya di komentar si-artis tsb.
Dan terlepas dari komentar yang negatif, ada yang berkomentar seperti mengiyakan komentar tersebut.
Contohnya.
* Ikutan yokk, satu team
tuhh.
* Aku pasti datang kak
Nah disini kita sudah
bisa lihat ada konsumennya, ada Pangsa Pasar dari brosur acara tersebut.
Maka
dari itu manajemennya berani menarifkan untuk acara M&G tersebut. Terjadilah Meet
and Greet perbayar yang lagi ramai dibicarakan saat ini.
Yahhhh
menurut aku, ini menjadi bisnis yang menarik-lah buat kalian para pelaku bisnis. Dengan meletakat tarif harga 100K per-orang, yang datang seratus orang, kalian
sudah mendapatkan pendapatan kotor 10 Juta. Dan dikurangi tempat yang katanya
privat dan ditambah makanan dan snack mungkin pendapatan yang bisa kalian dapat
sekitar 7 atau 8 Juta per acara tersebut.
Menjanjikan bukan.
Sekali lagi dalam segi
bisnis, ini tidak ada larangan dan sah saja.
Tapi di pandangan dan dari segi Hukum Netizen, ini
merupakan hal yang tidak wajar dan tidak etis, karena hanya melihat kontennya
kayak gitu. Ditambah lagi ada peraturan Photo sekali, Photo dua kali dan peraturan
lainnya. Yahh disayangkan sih.
Ini
saran gue buat kalian para pelaku bisnis tersebut, atau manajemen yang katanya
artis ini.
1. Biar tidak jadi
perdebatan panjang dan menjadi hal yang negatif, ada cara lain yang bisa
dilakukan kayak gini. Misalnya kalian bisa mencari Brand Ambasador atau dukungan
sponsor dalam acara yang akan kalian buat.
Dengan adanya Sponsor,
kalian tidak perlu menarik tarif dalam acara meet and greet kalian.
jadi terdapat take and givenya. Kalian mendapat keuntungan dari sponsor,
sedangkan Sponsor dapat memperkenalkan produk yang di tawarkan ke konsumen
mereka, melalui pengemar artis yang datang diacara tersebut. Dan si-artis bisa
bersilahturami dengan penggemarnya. Dan tidak lagi muncul perdebatan dikalangan
netizen indonesia.
Ada contohnya nih, salah
satunya dari grup SABYAN GAMBUS, dibawah ini posternya. Meet and greet mereka
tidak dikritik. Bahkan mereka bisa membantu mempromosikan produk mereka melalui
penggemar SABYAN GAMBUS.
Gampangkan,
2.
Kalian para manajemen yang katanya artis tiktok ini, kalian lihat dulu dah,
konsumen kalian gimana. Yang aku lihat pasar atau pengemar yang ikut diacara kalian buat, yaitu merupakan kalangan umur antara 17 tahun kebawah, bahkan
bisa diurutkan, kebanyakan dari kalangan yang masih bersekolah SMP bahkan masih SD.
Jadi memang betul kata netizen, jika kalian kasih tarif 100K per-orang, atau
sampai 350K per -orang untuk artis yang kalian tangani, ini merupakan hal yang
tidak wajar, gue setuju dengan netizen.
Untuk seukuran anak SD
dan SMP, mereka belum bisa mencari uang sendiri, belum bisa mengontrol
keuangannya sendiri. Bahkan mereka hanya mendapatkan uang dari orang tuanya. Jadi, jika kalian tetap menarik tarif yang fantastis diluar dari kemampuan
konsumen kalian, yang disini pengemar artis yang kalian tangani. Kalian terlalu tega atau memang tidak ada perasaan terhadap pengemar artis kalian.
Yang
mengemari penggemarnya harus bayar.
Yah, saran gue iya,
kurangilah harganya sesuai kemampuan pengemar kalian atau artis kalian sesuai dengan
kemampuan mereka. Dan lebih baik lagi, tidak usahlah bayaran kayak gini lagi. Cari
sponsor gih, biar penggemarnya bisa ketemu dengan artis secara gratis.
Sekarang gue akan
membandingkan dengan beberapa Influencer, kenapa acara kalian itu sangat
tidak etis di hukum sosial atau hukum Netizen
Pertama Raditya Dika,
beliau ini, mengratiskan orang untuk menonton karyanya di youtube. Dan harga
bukunya satu buah kisaran hanya 60K. Dia tau konsumen dan
kemampuan pengemarnya, makanya hanya segitu harga buku yang dia jual. film yang dibuatnya
hanya kisaran tiket bioskop 40K. Jadi inilah yang membuat acara yang hanya
meet and greet tidak etis dikalangan netizen.
Satu
lagi, ini yang membuka pandangan gue tentang industri yang kayak gini, biasanya
ada grup band atau artis yang mengadakan konser di tempat gue, Gue sempat
berpikiran ahh malaslah nonton konser kayak gitu mahal. Padahal cuma 40K atau
80K per Tiket. Ini lah pandangan gue saat itu. yah walaupun tetap dibeli juga. namanya juga masih SMA.
Kemaren gue lihat sebuah brosur pertunjukannya Pandji Pragiwaksono dan pandangan gue saat itu, harga
tiketnya itu terlalu mahal. Tapi setelah melihat harga Meet and Greet Artis
Tiktok yang harganya hampir menyaingi dan menyamai sebuah pertunjukan dari Pandji.
Pandangan gue berubah.
Pertunjukan Tur StandUp Comedi Pandji merupakan hal yang taraf
wajar. Beliau tau benar target pasarnya dan orang yang menonton
pertunjukan beliau, juga sudah diperhitungkan.
Beliau, Pandji, Influencer ini, pernah berkata bahwa pengikut dia yaitu adalah orangtua dari pengikut atau
pengemarnya Raditya Dika.
Jadi bisa disimpulkan yang bakal menonton pertunjukan
beliau itu kisaran Umur 40 Tahun kebawah. Jadi diumuran segitu, dari segi
keuangan, mereka sebagian besar sudah berpenghasilan sendiri dan sudah mapan untuk mengelola keuangan mereka.
Jadi Pertunjukan yang ditawarkan Pandji Pragiwaksono, sebuah bisnis yang sesungguhnya.
Dalam segi hukum bisnis
ini wajar, dari segi hukum sosial juga wajar dan dari segi hukum netizen juga
masih dalam taraf wajar dengan harga yang di tawarkan beliau.
Nontonlah nanti,
seandainya kalau beliau buat pertunjukan diacara tempat daerah gue. Biar yang
kayak gini lebih meningkat di bandingkan yang dibahas diatas.
Kesimpulan dari semua argumen atau opini gue. Intinya sudah gue jelasin diatas. Iya untuk pelaku Internet, gunakanlah apapun, baik itu sosial media atau aplikasi dengan bijak. Dan berpandailah dalam mengunakan internet, internet itu semacam tombak bermata dua, jika digunakan dengan baik, akan berguna bagi pengunanya dan jika kalian mengunakannya hanya untuk keuntungan atau mengarah ke hal yang negatif, dampaknya akan kekalian juga nantinya.
Untuk aplikasi Tiktok, kalau gue boleh kasih saran, aplikasi kalian tidak cocok untuk dimainin anak kecil, kenapa, karena aplikasi hiburan ini, memiliki kecanduannya sendiri, ketika dimainkan. Jadi yah ada taraf umurnya lah untuk user aplikasi ini. Agar aplikasi ini terserap dengan baik.
Internet Negatif [ Penguna Tiktok Negatif]
Internet Positif [Pengguna Tiktok Positif]
test.
ReplyDeleteMenurut saya generasi tiktok adalah generasi bodoh. Dan netizen Indonesia paling mudah terbawa arus yang ujungnya gak jelas. Dan saya pribadi gak ada niat sama sekali buat download ini aplikasi bodoh, hahahahahahahahaha...
ReplyDeleteGood job mas, semoga artikelnya dibaca sama para tiktoker di tanah air. Jangan lupa dishare di sosmed pake hastag yang banyak mas.
Haha, siap mas.
DeleteAplikasi paling najis yang pernah gw tau. Dan Alhamdulillah sekarang udah di blokir. Thanks pak menteri, udah menjauhkan generasi muda Indonesia dari generasi micin.
ReplyDeleteAlhamdulillah.
Deleteaplikasi goblok dan untungnya udah di block sama pemerintah. good job!
ReplyDeleteIya suda di block, tapi sepertinya sudah dibuka lagi deh, mudahan pengunanya bisa dengan bijak mengunakan aplikasi tersebut.
DeleteSekedar tahu dan gak pernah tahu gimana cara gunain tiktok, download juga gak, eh tau2 isu gak beres. Anehnya hal yang negatif cepat banget booming ya, Mas. Tapi ya sudahlah, udah di blokir.
ReplyDeleteSemoga makin banyak yang baca nih tulisan ini, biar mereka pada tahu.
Aamiin, makasih ndi :-)
DeleteSemoga aplikasi ini tetep diblokir.. sehingga generasi muda terselamatkan.. tapi netizen juga sebaiknya engga ngebully2 bowo dan anak2 pengguna tiktok lainnya.. imho lebih baik dirangkul bukan dibully, karena mereka masih kecil, masih butuh dibimbing..
ReplyDelete-Traveler Paruh Waktu
Saya setuju, walaupun dan bagaimana pun, bullying itu emang tidak baik bagi orang yang kena bully maupun kitanya sendiri.
DeleteAlhamdulillah semoga di blokir selamanya
ReplyDeleteMudahan iya mas, tapi sekarang katanya tiktok sudah, ahh sudah lah π©
DeleteHaha,, ada plus minusnya,, tapi di play store tik tok masuk kategori aplikasi bodoh
ReplyDeleteHahaha, iya ya mas, kok bisa iya, di play store, kalau pencarian aplikasi bodoh yang keluar aplikasi tiktok.
DeleteSama seperti komentar mas Andy.
ReplyDeleteAku sama sekali ngga pernah mencoba membuka aplikasi TikTok ..., lihat iklannya sih pernah tapi sama sekali ngga ada minat mencoba lihat seperti apa.
Tau-tau muncul berita rame tentang pemblokiran aplikasi.
Setelah kuikuti beritanya, baru aku tau penggunaaan oleh pengguna aplikasinya yang salah... , jadi melenceng ke hal yang tidak baik.
Semoga jika diperbolehkan lagi akan ada filter pendeteksi ... , ada unsur pornografi baik di kalimat ataupun mengumbar tubuh langsung akun penggunanya diblokir.
Setuju saya mas, perlu ada filternya, untuk aplikasi kayak gini.
DeleteYa ada plus minus sih semua aplikasi juga. Btw, untungnya gue belum pernah install di hp. Hahaha
ReplyDeleteLengkap bgt ulasannya bro. Terus berkarya! :)
Haha iya tergantung bijak tidak para penguna aplikasi ini.
DeleteMakasih rifqi.
This comment has been removed by a blog administrator.
ReplyDeleteThis comment has been removed by a blog administrator.
ReplyDeleteThis comment has been removed by a blog administrator.
ReplyDeleteThis comment has been removed by a blog administrator.
ReplyDeleteThis comment has been removed by a blog administrator.
ReplyDeleteThis comment has been removed by a blog administrator.
ReplyDeleteThis comment has been removed by a blog administrator.
ReplyDeleteThis comment has been removed by a blog administrator.
ReplyDelete