Hallo semuanya.
Assalamualaikum.
Selamat Ulang Tahun Masehi.
Tanggal 03 Januari 2019, hari dimana untuk pertama kali nonton film Bioskop di tahun 2020 🤣, *apaan sih, pembukaan yang gagal 😅
Baiklah, seperti judul di blog ini, tulisan pertama gue yaitu
meriview salah satu film karya Ernest Prakasa yang berjudul
"IMPERFECT". Awalnya sih datang ke bioskop itu tidak ada niatan sama
sekali untuk nonton film Imperfect, niat awalnya kepengen nonton filmnya The
Rock Is Cooking, yaitu film JUMAJI. Dikarenakan gue datang kesini
(bioskop) malam, jadinya filmnya tidak ditayangkan lagi atau emang tidak ada
jam malamnya itu film JUMAJI di bioskop dekat rumah gue, jadinya menonton film
random yang ada saat itu dan jatuhnya ke film Imperfect ini, emang dari awal
sengaja tidak ceks jam tayang di bioskop, pokoknya kalau itu film JUMAJI tidak
ada, maka film yang ada aja di bioskop tersebut. Dan jatuhnya ke film
Imperfect.
Pertama, Sipnosis film Imperfect. Film ini diadaptasi dari sebuah
buku Best Seller karya Meira Anastasia yang tidak lain adalah istri dari
Ernest Prakasa sang sutradara film Imperfect.
Film ini mengangkat dari kisah yang ditulis oleh Meira, tentang keresahannya menghadapi dan melihat disekelilingnya tentang permasalahan pembullian dan Body shaming dan juga berasal dari kisah seorang Meira itu sendiri.
Film yang menceritakan tentang permasalahan yang sering dialami
oleh kebanyakan orang dan dalam cerita ini segi permasalahannya kebanyakan
dialami perempuan dimasa sekarang yang dimana sebuah kecantikan diukur dari
sosok yang ditampilkan dimedia.
Sebuah film menceritakan kehidupan seorang wanita karir yang kebetulan terlahir keadaan tubuh yang besar (gendut) yang bernama RARA yang diperankan oleh Jessica Mila. Rara bekerja disebuah kantoran swasta, di lingkungan pekerjaan yang selalu meledek fisiknya yang memiliki berat badan berlebih, karena bentuk fisiknya itu membuatnya tertekan ditambah pekerjaan dikantor menuntutnya agar merubah penampilan dia sekarang.
Dan dari segi percintaan Meira memiliki seorang kekasih yang bernama DIKA diperankan Reza Rahardian, yang mencintainya apa adanya dengan kekurangan yang dia miliki.
Dan dari segi keluarga, Rara mempunyai seorang adik yang bernama LULU diperankan Yasmin Napper, dia selalu dibandingkan dengan adeknya yang fisiknya lebih baik dari dirinya.
Ok tadi Sipnosisnya, sekarang review dan tanggapan gue setelah
menonton film Imperfect ini.
Sebuah film yang menarik untuk ditonton menurut gue, film yang menceritakan tentang kegelisahan kebanyakan orang yaitu tentang bentuk fisik, sesuai dengan judul filmnya Imperfect, yang mengartikan tentang ketidaksempurnaan. Film yang sangat kopleks, film yang menceritakan tentang 3 (tiga) permasalahan di cerita ini yaitu, karier, Cinta dan Timbangan.
Dari segi karier, tokoh utama dari cerita ini dituntut menjadi perfect agar menunjang kariernya, karena untuk sebuah karier otak saja tidak cukup tapi penampilan juga faktor utama dalam sebuah karier.
Dari segi Percintaan, nah ini lagi dan lagi Reza Rahardian
berhasil membuat orang kagum dengannya di film ini, karena di film ini DIKA
sang pacar dari RARA yang memiliki kekurangan, dia mau menerima segala
kekurangan pasangannya bahkan ketika pasangannya mencoba merubah penampilan dan
jadi permasalahan, dia tetap setia bersama pasangannya.
Ketiga timbangan, menurut gue sih ini memiliki arti yang lebih. Timbangan terkadang kita selalu berfikir bahwa kitalah orang yang tidak sempurna dari orang lain, makanya kita selalu membanding-bandingkan kehidupan kita dengan kehidupan orang yang hanya dilihat dari sudut pandang, bahkan hanya dari sosia medianya saja.
Dan didalam cerita ini selalu dibahas bahwa yang kelihatan
sempurna belum tentu dia sempurna dan yang tidak sempurna, belum tentu dialah
orang yang paling tidak sempurna. Kesempurnaan itu akan menjadi sempurna
apabila kita selalu bersyukur dengan keadaan dan apa yang telah kita miliki.
Seperti selogan dari cerita ini "MERUBAH INYIKUR MENJADI
BERSUKUR"
Ini film kedua Ernest
yang mengangkat tema tentang pembullian atau Body Shaming, kalau tidak salah di
filmnya yang pertama Ngenes, itu versi cowoknya dan di film ini versi Ceweknya.
Teringat kata Raditya Dika sih setelah nonton ini, cara agar menghindari Body Shaming yaitu pertama kita harus tau dulu kelemahan kita dimana, kekurangan
kita dimana dan lalu cari kelebihan di kekurangan kita dan kemudian
membuktikannya, kalau tidak salah kata yang sering disebut yaitu "Berdamai
dengan Diri Sendiri" nah ini yang sampai sekarang masih gue pelajari.
Mungkin setelah kita tau diri kita Mempelajari Berdamai dengan Diri Sendiri,
ketika kita menghargai diri sendiri, maka orangpun akan mengikuti kita untuk
menghargai kita, begitu juga sebaliknya.
Setelah menonton film ini, rate-nya menurut gue iya 8/10, dapat semua segi sih
ini film dari pesan moralnya, alur cerita tidak berbelit, dan pastinya karena
sutradara seorang komedi, di film ini juga ada part bagian komedi yang di
mainkan para komic Indonesia.
Segitu saja review yang hampir dikata spoiler ala kadut gue tentang film Imperfect ini, karena ini tulisan pertama di tahun 2020 ini, mau ngucapin selamat tahun baru untuk semuanya semoga dilancarka apa yang sudah diresolusikan. Aamiin.
mengandung spoiler,hehe
ReplyDeleteWah, ini film udah kubaca review sampai spoiernya di mana-mana tapi masih belum nonton juga. Penasaran sih, soalnya ini relate banget sama diri dan orang-orang sekitar huhu
ReplyDeletemenarik sekali reviewnya bahkan lebih bagus darifilmnya bang
ReplyDeleteaaakk jadi pingin nonton nih, ya gimana kayaknya nih film sesuai bgt kaya permasalahan sehari2.. karir, fisik, dan timbangan
ReplyDeleteWahhh, jadi penasaran juga lama lama
ReplyDeleteBanyak bgt yang bilang filmnya bagus nihhh
banyak dibicarakan ni film,, tapi ngga tertarik nonton karena masih ada bayi, susah cari waktu wkwkwk..
ReplyDeletetapi setuju dengan pesan yang terkandung di film ini..
-Traveler Paruh Waktu
waaaah, jadi kepingin nonton ini
ReplyDeleteJadi penasaran noton filmnya.
ReplyDeleteemang bagus si, suamiku sampe pengen nonton lagi :D kalau aku sih kasih rating 9/10 hahah. kucul pulak filmnya.
ReplyDeleteWa'alaikumsalam..
ReplyDeleteHallo, Mas Septian. Lama gak main kesini, gimana kabarnya?
Soal film aku kurang update euy, membaca review ini bagus, Mas. Aku jadi lebih tertarik untuk menontonya. Dan sedari munculnya trailernya aku memang sudah penasaran pengen nonton.
Bagus ya filmnya?
ReplyDeleteLama gak nonton gw. Sibuk bgt sekarang. Mana ada Corona, bioskop semua tutup.
Review yang menarik Mas, jadi tertarik buat nonton filmnya.
ReplyDeleteThis comment has been removed by a blog administrator.
ReplyDeleteKebetulan aku juga nonton film Imperfect.
ReplyDeleteMenuritku juga memang bagus alur ceritanya.
This comment has been removed by a blog administrator.
ReplyDeleteThis comment has been removed by a blog administrator.
ReplyDeleteThis comment has been removed by a blog administrator.
ReplyDelete