Haiii semua, apa kabar ? hehe
Sudah lama tidak menyapa diblog ini,
baiklah disini kembali lagi bersama saya, penulis blog labil ini, sekarang saya ingin membagikan sedikit cerita liburan beberapa bulan yang lalu, *telat ngepost sih, tapi iya sudah lah iya.
Tepatnya tanggal 17 Agustus 2020 bertepatan dihari kemerdekaan indonesia yang ke 75 tahun. Dimusim pandemi Virus Covid 19 ini, jujur hal yang gue lakukan tidak ada yang berubah, masih tetap kerja dan keseringan dirumah, tanpa atau adanya pandemi ini pun gue memang kebanyakan menghabiskan waktu dirumah, yah sesekali seminggu jalan-jalan atau liburanlah katanya, biasanya sebelum pandemi saya bersama teman-teman kiranya sebulan atau dua bulan sekali ngadain ngumpul bersama disuatu tempat, nah selama masuk tahap pandemi atau bisa dibilang PSBB, itu kami jarang lagi ngumpul, atau mengadakan liburan, apalagi pada saat itu virus corona itu menjadi sosok yang menakutkan, jadi beberapa rencana kami untuk liburan, ngumpul disuatu tempat kami tunda dulu. Sampai saat bulan agustus, di daerah saya ini, penyebaran virus yang ngeselin ini tidak cukup banyak dan sudah lama juga tidak ngadain ngumbul bareng jadilah kesepakatan bersama teman-teman untuk liburan disuatu tempat, biasanya kami cari dulu tempat mana nih yang pas untuk dikunjungi, kalau sudah nemu tujuan tempatnya, kemudian kami bahas melalui WA grup siapa saja yang mau ikut.
nama2 ini julikan iya sesuai pertemanan dan filosofi di indonesia |
Bertepatan dengan hari libur tanggal 17 Agustus 2020 hari kemerdekaan Indonesia yang ke 75 tahun, kamipun berangakat ketempat yang sudah disepakati yaitu nama tempatnya Pantai Kampung Baru Lagoi, Sebuah pantai yang terletak di Wisata Lagoi, pulau Bintan, Kepulauan Riau. uniknya di tempat ini, biasanya di daerah wisata lagoi itu yang pengelolanya adalah perusahaan personal, tapi uniknya pantai ini dikelola oleh masyarakat setempat. khusus kali iya.
Lanjut, tepat jam Sembilan pagi, kami para rombongan berkumpul dan memulai perjalanan. Perjalanan kami memakan waktu kisaran satu jam lebih, tempatnya agak sedikit jauh dari rumah saya, tapi masih dalam satu daratan. Kami kesana menggunakan kendaraan motor roda dua, Jalan yang kami lewati itu dari jalan raya (aspal), jalan kawasan khusus lagoi, sampai untuk menuju kesana kami memalui jalan tanah.
Jalan Menuju Pantai Kampung Baru lagoii |
Jalan Menuju Pantai Kampung Baru lagoii |
Jalan Menuju Pantai, hampir sampai |
Setelah perjalanan yang menguras waktu satu jam lebih itu, akhirnya kami para rombongan sampai juga ketempat wisata tersebut. Tempatnya kurang lebih seperti ini.
Penambakan Pantai Kampung Baru Lagoii, Sumber Foto : googlemap |
Terlihat sepi, karena tempat ini baru dibuka untuk umum dan tempat
ini juga digunakan sebagai konsevasi penyu, dan kami baru pertama kali
mengunjungi tempat ini, terkususnya saya. Kami emang mencari tempat yang jarang
dikunjungi banyak orang, eksplor tempat barulah istilah katanya, apalagi
dimusim pandemi covid 19 ini, emang dianjurkan menjahui kerumunan tempat ramai.
sumber foto : googlemap |
Disini, seperti biasanya kami mencari tempat yang pas untuk
istirahat, mencari pondok yang teduh, kalau tidak dapat bikin sendiri dengan tenda
atau terpal atau lagi barang yang dibawa seadanya yang dijadikan sebagai pondok
berteduh, nah untungnya ditempat ini ada terdapat beberapa pondok bambu,
jadinya kami tinggal memilih pondok mana yang ingin kami pakai, dan beruntungnya
ada sebuah pondok yang dibuat berpapasan dengan batu granit di tepi pantai,
kamipun memilih berteduh di tempat itu.
Pondok Unik diatas Batu |
Satu...Dua...Tiga.... Cekrek |
Seperti biasanya, kami selalu membawa bekal ataupun bahan makanan yang akan dimasak ditempat ini, ehhh maksutnya dibakar dong, biar ada sensasi adventurenya, hehe.
berhubung masih saat itu lebaran idul adha, masih ada sisa-sisa
daging kambing, jadinya iya, bahan tersebut kami masak ehh bakar maksutnya. nahh
hal yang unik, tidak tau kenapa padahal sudah direncanakan sebelumnya membawa
alat pembakaran, dan kami lupa membawanya, tak mungkin dong balik lagi kerumah,
nah disini muncul ide-ide unik dari teman rombongan, yaitu idenya, bakar dibatu saja, bisa kok *kata salah satu teman, yaudah kamipun memulai Batu yang digunakan adalah batu tipis yang bisa diangkat, kami membakarnya hanya sebentar, tetap aman untuk batunya. Bakar membakar
bahan yang sudah kami bawa seperti daging kambing yang telah dibicarakan tadi.
untungnya daging itu sudah direbus sebelum dibawa kesini, jadi tidak masalah,
karena tidak akan mentah.
Lagi Ngupas Bawang dan Cabai, Sebagai Sambal |
Sambal |
Makan Gaessss |
Setelah acara bakar membakar dan makan bersama dipantai, kamipun
mencoba berenang, dan mengeksplor di pantai ini, iya dong, masak jauh-jauh kepantai tidak
berenang, hahaha
Dan demi kebutuhan instagram kami juga mengabadikan foto bersama
yang direncanakan untuk dimasukan kedalam sosial media masing-masing
setelah matahari mau berpaitan, atau terbenam, kamipun memutuskan
untuk kembali pulang
Nah segitu aja cerita jalan-jalan singkat dari gue, terimakasih
yang gabut dan membaca blog ini, dan terakhir penutup tulisan ini kita berdoa
semoga virus menyebalkan ini corona pergi dan bumi kembali damai, tetap jaga
kesehatan semua, bayyy, see you again, ntah kapan, hahahaha
Itu batunya jadi hitam sisa bebakaran, gak dimarahi petugas pantainya?
ReplyDeleteItu batunya jadi hitam sisa bebakaran, gak dimarahi petugas pantainya?
ReplyDeleteSangat suka sih emang pemandangan di kep riau ini, ayo lagi bang!
ReplyDeleteItu poto yang deket batu udah kayak boyband korea ya bang :))
qqqqqqqq
ReplyDeleteHL
ReplyDelete