Laman

Wednesday, June 3, 2015

Dilema Menjadi Perokok Pasif | Daily Life


gambar dari google

Hello, Assalamualaikum semua, kemaren kira-kira empat hari yang lalu, tepatnya pada tanggal 31 mei diperingati dengan hari Tanpa Tembakau Sedunia, berarti kita merayakan satu hari tanpa rokok, *bagi yang perokok sanggup 😝

Dan ditulisan kali ini, gue akan sedikit membahas dan mengangkat tema tentang rokok.


Bicara tentang rokok, di Indonesia sendiri merupakan negara ketiga terbesar yang mengkonsumsi rokok, dan ada sekitar 80% laki-laki dan 20% perempuannya adalah sebagai perokok aktif.

Dengan banyaknya orang yang mengkonsumsi rokok, ditambah lagi, Perkebunan dan Industri tembakau terbesar ada di indonesia yang menjadi bahan dasar rokok tersebut. Permintaan dan penawaran rokok juga begitu tinggi, yang berarti tembakau ini merupakan sebagai salah satu penyumbang terbesar devisa negara kita.

Bahkan orang terkaya diindonesia menurut majalah Fobes tahun 2015 adalah pengusaha dibidang industri Rokok, salah duanya Michael dan Rudi Hartono selaku pemilik PT Djarum dan Puetra sampoerna pemilik PT Sampoerna.

Jadi diindonesia bisa disimpulkan bahwa mayoritasnya perokok aktif, dan perokok pasif menjadi minoritasnya.

Kenapa banyak orang Diindonesia Pekonsumsi rokok, padahal bisa dibilang Rokok itu berbahaya bagi tubuh ?

Nah kalau berbicara tentang bahayanya merokok, semua orang di Dunia termasuk di Indonesia, pasti sudah tau tentang bahaya rokok, termasuk para perokok aktif itu sendiri.

bagi perokok aktif mereka sudah tau dan mengerti bahayanya dan mereka meyakini akan menanggung semua resiko dari rokok tersebut, karna merokok adalah pilihan mereka.

Tapi, mereka belum tau dan mengerti tentang bahaya orang-orang di sekitar mereka yang di sebut dengan Perokok Pasif.

Mana nih Pemerintah ? Mana Solusinya ?  *Suara perokok pasif.

Pemerintah, kalo ngomongin pencegahan yang di lakukan pemerintah, sudah cukup banyak hal yang dilakukan oleh pemerintah itu sendiri, dari menaikan harga rokok dengan cukai yang tinggi dan membuat kata peringatan, namun gagal seperti quet berikut :

"Merokok dapat menyebabkan Kangker, Impoten, Gangguan Kehamilan dan Janin. 




Tanggapan para Perokok Aktif "kan disitu  tulisanya dibilangin kalo rokok dapat, nah gue rokok beli, jadi tidak apa-apa kan" dan diubah lagi kata-katanya dengan " Merokok dapat membunuhmu dengan gambar serem di bungkusnya, tapi hasilnya tetap sama Pekonsumsi rokok masih juga tinggi.


Dan berikut quet yang Sering disebutkan dan dibanggakan oleh perokok aktif

"Ayam berkokok diatas genteng tak merokok tak ganteng.

Abis makan tak merokok ibarat berak tak di cebok. Begitulah katanya."

Masih ngomongin tentang perokok. Gue pernah menjadi  perokok aktif dan sekarang menjadi perokok pasif, gue merokok bisa di bilang terlalu dini, awal gue merokok kira-kira kelas 5 SD, lupa umurnya berapa *jangan ditiru iya, semua awalnya yaitu dari lingkungan dan pertemanan. Jadi kalau lingkungan dan pertemanan berada di ruang lingkup tersebut, bisa jadi dapat mempengaruhi seseorang untuk menjadi perokok.

Dan gue mulai dan memutuskan untuk berhenti Total mengkonsumsi rokok itu kira-kira pas gue kelas 2  SMA. Alasan berhenti merokok Simpel, karena sudah tidak suka lagi dengan rokok dan pas terakhirnya gue merokok, rasa rokok itu seperti tidak ada rasa lagi, sudah berbeda semenjak awal gue merokok dulu, dan semenjak itulah gue memutuskan untuk berhenti merokok sampai sekarang.
*Alhamdulillah


Dan semenjak itu gue menjadi seorang Perokok Pasif, untuk menjadi seorang perokok pasif yang dikelilingi para perokok aktif itu ada Positif dan Negatifnya.

Kalo di tanya kenapa tidak merokok kembali.

Penjelasannya seperti ibaratkan sebuah Durian, durian itu manis, enak menurut orang yang suka dan gemar memakannya. Tapi kenapa ada orang-orang yang tidak menyukai durian tersebut, nah sama halnya dengan Rokok. *Simpel kan😁


Berikut beberapa tanggapan tentang perokok pasif baik itu yang Positif maupun Negatif.


(-) Negatifnya, pertama yaitu mempunyai keluarga atau teman yang mayoritasnya perokok itu, kita harus selalu menyesuaikan diri, kalo tidak, kita akan dikucilkan atau pun dibully, contohnya seperti : Mereka yang Perokok Aktif bisa dibilang teman sendiri menghembuskan asap rokoknya kemuka temannya yang perokok pasif, * yang katanya bercanda. Padahal itu dapat menggangu temannya.


Kedua, mereka mengajak kita untuk merokok, seperti yang pernah gue alami sendiri. Bro loe tidak ngerokok iya ?, merokok lah, merokok ini enak tau, cobah lah rasa * anak yang baru bau kencur mau mengajak gue. Padahal dulukan gue pernah merasakan rokok, jadi iya tidak berpengaruh lah sama gue. 😜

Dan tanggapan gue, lo ngak usah kasi tau gue tentang itu, gue sudah tau, gue bukan orang yang tidak pernah merokok, tapi gue  orang yang Telah berhenti merokok.

Mungkin hal yang sama seperti ini sudah biasa ditemui bagi kalian semua para Perokok Pasif.   

Dan tenang, tidak hanya tanggapan negatif, tapi juga ada tanggapa positif, yaitu mereka yang  perokok yang menghargai para kita para Perokok Pasif.
*ini baru keren.

(+) Mereka yang menghargai terhadap orang yang tidak merokok, atau perokok pasif, seperti contoh berikut :

A: bro gue mau merokok ne, mau ngak,? 
P:  Oh ngak, gue ngak ngerokok.
A: sorry ya, gue ngak tau, kalo ko ngak ngerokok, apakah gue boleh merokok disini, 
P :  silahkan, 
A : maaf ya sebelumnya. 
P : ya sama-sama, dan

si 
A mencoba menjaga jarak dengan si P agar asap dari rokoknya tidak menggangu si P.

Bagaimana kalo sebaliknya, Perokok Pasif menjadi Mayoritas dan Perokok Aktif menjadi Minoritasnya.

Pernah juga gue alamin teman gue yang perokok Aktif berteman dengan gue dan temen gue yang lainya yang kebetulan mereka semua tidak merokok.

Tanggapanya seperti ini, wah gue berteman sama kalian rokok gue jadi irit, tidak ada yang minta. Coba kalau ngumpul ke temen gue yang lain, tidak nyampe 10 menit rokok yang gue tarok di meja, sudah habis diisap sama mereka.

Dan terakhir ada hal yang lucu menurut gue, dan kalian yang tidak merokok atau perokok pasif kalo memberikan saran kepada mereka untuk berhenti merokok kepada perokok aktif, kasilah saran yang sewajarnya, tidak macam berikut ini :

Ada seorang supir transport bisa  di bilang umurnya produktif, di situ gue dan temen gue naik transportnya dia, ini kejadiannya waktu gue masih SMA, kami pulang sekolah dan teman gue kebetulan duduk di depan berpasan samping itu supir transport. Teman gue itu perokok aktif, dan supirnya ini perokok pasif.

Supirnya nanyak ke temen gue, sudah lama merokok. 

Temen gue jawab sudah agak lama lah bang.

Emang kenapa bang ? " temen gue tanya balik' 

S (supir)
 : kamu tu rugi kalo merokok terus. 
T (temen gue) : rugi kenapa bg. 
S : coba kamu bayangin * temen gue disuruh bayangin 
T : bayangin apa bang, 
S : kamu dalam sehari ngabisin uang untuk beli rokok berapa. 
T : yah kira-kira 5 ribuan lah bang. 
S : coba kamu kaliin 5 ribu dalam satu tahun. 
T : banyak tu bang, 
S : coba dikaliin 6 tahun. 
T : lebih banyak lagi itu bg, 
S : itukan kalo uang sebanyak gitu kamu bisa beli mobil. 
T : owh ia juga e bg, 

Temen gue menanyakan kembali ke tu supir. 

T : abag merokok tidak.
S : tidak dek, emang kenapa,?. 
T : jadi abang sudah punya mobil. 
: belum dek. 
T : udah bisa beli mobil. 
S : belum juga dek. 
T : ini tranport punya abg,?. 
S : ngak dek, abang transport ini sewa. 
T : lah abang aja ngak bisa beli mobil, nak ceramahin saya. Pikirin aja hidup abang sendiri "kata temen gue".

Nah itukan jadi senjata makan tuan, jadi bagi yang tidak merokok atau disebut Perokok Pasif kasih saran sih bagus, tapi yah sewajarnya dan masuk akal.

Ajak mereka yang Perokok aktif pelan-pelan dengan pembahasan sederhana, dan untuk berhentinya seseorang dari rokok, itu datang dari dirinya sendiri, seperti gue.

Menjadi seorang perokok adalah suatu pilihan yang telah mereka pilih, mereka memilih merokok sudah pasti mereka mempunyai pemikiran sendiri  mengetahui dampaknya, dan mereka sudah siap mengatasi dampak nya.

Dan mereka yang tidak perokok juga adalah pilihan mereka. 



Jadi setidaknya alangkah baiknya saling menghargai atas pilihannya masing-masing, dan jangan saling menggangu satu sama lain.

Sekian postingan gue, terimakasih telah membaca, maaf apabila ada kata yang kurang menyenangka, wassalammualaikum.

#NulisRandom2015
Hari 1
video Sumber


33 comments:

  1. Serem banget kelas 5 udah mulai nyemoke-___-

    Itu iklan di TV juga ada, serem banget.

    ReplyDelete
  2. lihat videonya serem banget iya terhadap perokok pasif ..

    ReplyDelete
  3. emang sulit banget ya di jaman sekarang menghentikan perokok aktif, biasanya cowo suka anggep banci kalo misalkan ada sesama cowo ga ngeroko, padahal kalo pandangan saya sebagai cewe apa bagusnya coba merokok

    ReplyDelete
  4. Alhamdulillah gue gak ngerokok hehehe.

    ReplyDelete
  5. Iya, setuju, banyak perokok aktif (terutama teman sendiri) yang kelakuannya ngeselin banget. Gua biasanya disembur asap rokok sampe batuk-batuk. Otomastis gau reflek balas nyembur neneknya pake air keras.

    Tidak merokok itu keren! Hidup kaum minoritas!

    ReplyDelete
  6. bener deh. Perokok aktif makin banyak aja sekarang.
    Merokok dan tdk merokok memang pilihan ya mas. Dan itu masing2 punya dampak tersendiri.

    Kalo ada cowok jaman sekarang yg gak merokok, Widiiih gantengnya luaar biasaaaa
    Hhahaa :D

    ReplyDelete
    Replies
    1. ya begitulah, nga merokok ganteng maksimal hehehe :-)

      Delete
  7. Saya merokok sudah 15 tahun,,,, mau berhenti emang susahnya minta ampun,,, apalagi kalau lingkungan sekitar juga banyak perokok,,,

    Dah 1 tahun saya berhenti,,, nafas jadi plonggg rasanya,,,

    Tp kalo ada yg bilang berhenti merokok bisa mengurangi pengeluaran,,, itu SALAH BESAR !!! ,,,
    Menurutka sama aja, malah kalau aku jadi nambah pengeluarannya,,, berhenti ngerokok bawaanya pengen ngemil terus,,, pagi ngemilll,,, beli ke warung,,,,
    Siang ngemilll,,, beli ke warung lagi,,,
    Sore,,, pengen ngemil juga,,, ya ke warung lagi deh,,,,
    Eeeh,,, malam2 bibir jadi asem,,, ya ngemil lagi,,, ya kewarung lagi deh,,,,
    :D

    ReplyDelete
  8. horor kelas 5sd udaah ngerokok -_- tapi untung udah berhenti dan berhentinya gampang :3 jangan ngerokok lagi ya \:D/

    ReplyDelete
  9. Kalo dikalangan ABG ga ngerokok gak Gaul,.
    Tpi untung'a saya ga sampe ikut"an ngerokok

    ReplyDelete
    Replies
    1. alhamdullilah lah kalo gitu, kamu nga sampe ikutan (y)

      Delete
  10. alhamdulillah dapat suami juga ga doyab ngrokok walo keluargsnya banyak yg merokok. kalo ditanya kenapa ga ngrokok, jawabannya, "mending untuk makan." hehe... iya sih badannya jadi gemuk tapi gpp daripada bau rokok.

    etapi sering juga pulang kerja bajunya bau rokok gara-gara ngumpul sama perokok. pernah juga dia batuk ga sembuh-senbuh. saya curiga karena jadi perokok pasif di kantor.

    ReplyDelete
  11. Iya nih, paling males lah kalau sudah ada orang yang ngerokok di dekat kita.

    asepnya sembrangan banget di hembusin

    saya sih lebih milih menjauh daripada deket-deket

    ReplyDelete
  12. Sebagian prokok itu memang ngeyel ya. Kalau nggak ngeyel pasti mereka udah berhenti merokok dari kapan tahun, hahaha. Sayangnya, para perokok di negeri kita itu masih punya anggapan "kamu harus terima kalau saya mau merokok" bukan "ada orang yang terganggu dengan aktivitasku merokok jadi saya harus menyingkir"

    ReplyDelete
  13. yah begitulah. rokok ini udah kayak lingkaran setan. semakin banyak pembenaran yang digunakan oleh perokok aktif.
    btw bro, tulisan ini banyak bgt kesalahan eyd nya loh. seperti "tampa" harusnya "tanpa". "Hipoten" harusnya "impoten". semoga jadi masukan yang membangun

    ReplyDelete
    Replies
    1. setuju, banyak alasan yang digunakan oleh perokok aktif,

      makasih atas sarannya ya, di postingan berikutnya akan mencoba tulisan lebih baik lagi yang sesuai eyd :-)

      Delete
  14. Dulu semasa sekolah saya perokok aktif, sampai setelah dapat kerja di Cilacap, saya mencoba berhenti merokok. Dan berhasil sampai sekarang.... btw tu picnya ngeri, ngebulin orang di depan mukanya...

    ReplyDelete
  15. sampe sekarang sha perokok pasif, susah banget ngehindarin orang2 yang ngerokok. dimana2 ada, yang bikin heran, bisa2 nya ngerokok pas bawa motor. fufufu

    ReplyDelete
  16. Aku ke mana-mana pake masker. Gak nyaman tapi mau gimana... banyak orang merokok.. kan nyebelin. Waktu itu aku pernah protes asap rokoknya ganggu.. eh aku malah diplototin ☹️ Galakan yg merokok..

    ReplyDelete
  17. Wuik, 5 SD sudah ngerokok? Warbyasah :v.

    Gue suka keganggu sama perokok-perokok yg ga tau aturan. Hembusin di depan muka orang lain. Sopan satunnya di mana gitu loh.

    ReplyDelete
  18. Kalau gue ya, jujur gua emang selalu nunjukin gak sukanya sama asep rokok sama temen2 kantor gue. jadi, kalo mereka lagi deket2 gua ijin ngerokok, pasti gua bilang jauh2 aja lo. mangkanya mereka udah paham kalo mau tetep ngerokok, gak bakal ijin. karna ya gue bisa apa juga kan mereka punya hak buat ngerokok juga. cuma kadang kalo memang mereka kenal, mereka akan memposisikan diri jauh dari gue. termasuk pacar, yang kalo naik motor bisa brenti dulu buat ngrokok biar asepnya gak kena gue. hahahaha.

    dan satu lagi, setuju kalo brenti ngerokok itu emang gak bisa dari orang lain, gak usah pacar yg mau dikasih video perokok mati kek mana, bokap sendiri aja kalo dikumpulin itu duit rokoknya bisa beli mobil avanza satu kali ya dari jaman masih muda.

    ReplyDelete
  19. Itulah sebabnya saya cari suami yang bkn perokok, supaya memutus rantai perokok di keluarga hehe

    ReplyDelete
  20. Hebat deh masnya bisa berenti merokok. Bukan karena alasan kena penyakit tapi emang udah gak mau lagi. Saya pengen kesadaran serupa menjalar ke ayah dan asik saya. Alhamdulillah suami saya gak merokok, inshaAllah nanti anak kami juga gak tertular jadi perokok. Moga gak jd perokok pasif juga. Aamiin

    ReplyDelete
  21. paling nggak kuat sama asap rokok.. dada langsung terhimpit, batuk2 kalau ngirup asap rokok sedikit. dulu yang kuat sama bau asap rokok. skrang asma gue jadi kambuh-kambuhan gegara ini asap.

    ReplyDelete
  22. saya juga awalnya perokok aktif malah ,
    tapi karna tahun 2016 lalu 2 kali masuk rumah sakit trus di opname hampir 2 minggu , saya memutuskan buat hidup lebih sehat , salah satunya yah berhenti merokok, meski awalnya ngga bisa total yah dibiasaain di kurangi trus jadi seminggu sekali ngerokoknya sampe ahirnya bener2 berhenti , yah walaupun ngga total kalo ngimpul sama temen yah sebatang ngga apa kali yah hehehehehhe
    jadi curhat

    ReplyDelete
  23. This comment has been removed by a blog administrator.

    ReplyDelete

TERIMA KASIH TELAH BERKUNJUNG