Assalamualaikum teman - teman,
Dikesempatan dan tulisan kali ini, sesuai dengan
judul tulisan gue ini, gue akan bercerita tentang pengalaman gue yang baru
pertama kali menaiki pesawat.
Cerita
ini agak receh sih, tapi tidak apa-apa lah iya, di blog sendiri juga, hehe.
Yaps ini pengalaman pertama kali gue menaiki pesawat terbang. Cerita yang akan
gue ceritakan ini agak sedikit norak, jadi apa bila mau muntah dipersilahkan.
hahaha
Kenapa gue tidak pernah menaiki pesawat dan
sekarang ini di umur segini baru kesampean untuk menaiki Pesawat Terbang,
jawabanya, lah tanyak sendiri, jawab sendiri. Gue yang tinggal di Kota
Tanjungpinang ini, yaitu kota yang terletak di Pulau Bintan, yaps sebuah kota
di pulau kecil yang ada di Provinsi kepulauan Riau, ehh bisa dibilang Ibukota
Kepulauan Riau yang bertentanggaan dengan Batam dan berbatasan dengan negara
tetangga Singgapura dan Malaysia.
Nah alasan pertama dikarenakan gue jarang keluar
rumah, dalam artian Kampung lah iya, kendaraan yang sering gue naiki seperti
Motor, Mobil, kalau jauh menggunakan Bus dan kalau pun keluar kota seperti ke
Batam, Pekanbaru, Padang biasanya dan pastinya keseringan mengunakan Kapal, iya
kapal Ferry dan sejenisnya dan tidak pernah menggunakan pesawat dan tambah lagi
tempat yang baru gue kunjungi situ-situ aja, belum lepas ke wilayah lain,
selain di Sumatera.
Nah kali ini karena urusan kerjaan kantor dan
dikasi tranportasinya melalui Pesawat. jadilah gue untuk pertama kali menaiki
pesawat.
Oke, sekarang ceritanya dimulai dari sini.
Awalnya gue ada tugas kerjaan yang mengharuskan gue untuk menaiki pesawat terbang. Yaps urusan kerjaan. Gue ditugaskan untuk beberapa bulan di luar kantor. Tempatnya dimana. Yaps tidak jauh dari Tanjungpinang sihh, tetap dalam kawasan Provinsi Kepulauan Riau juga, yaitu di Pulau Natuna.
Ada yang tau Pulau Natuna ?
Sebuah pulau terluar Indonesia, terletak di ujung
selat kalimata dan masih dalam kawasan Provinsi Kepulauan Riau. Masih ada yang
belum tau, pulau Natuna pulau tempat dimana terdapat pangkalan TNI. Masih ada
yang belum tau juga, baiklah tempat syutingnya film Jelita Sejuba, yang
diperankan oleh putri marino. Yaps gue diterbangkan ehh di tugaskan ke daerah
situ untuk beberapa hari.
Lanjut kecerita,
gue berangkat saat itu tanggal 26 Juli 2018 dan
pesawat yang akan gue naiki yaitu Express Air. Gue mesen atau beli tiketnya
mengunakan TRAVELOKA, TRAVELOKA. *kode.
Sebetulnya
bukan gue sih, tapi dan lebih tepatnya kantor gue yang mesanin tiket gue di
TRAVELOKA.
Kantor gue memang biasanya sering
mengunakan TRAVELOKA untuk pemesanan tiket penerbangan kayak gini.
TRAVELOKA memang terpecaya. Waw makin keras kodenya. *dasar pengabdi Endorsan. Haha
Sekelebat Info : Tiket dari
Tanjungpinang ke Natuna itu kisaran Rp. 1.500.000,- dan melalui Batam harganya
hampir sama kisaran Rp. 1.400.000,- sampai Rp. 2.000.000,- Tergantung
pesawatnya mau yang besar/Boing atau yang kecil/Pesawat Baling-baling. Dan Pesawat
yang gue naiki yaitu pesawat yang relatif kecil.
Jadi seandainya, Misalkan atau
barangkali teman teman ada yang mau ke Natuna harus Transit dulu, baik itu di
Bandara Internasional Hang Nadim Batam maupun Bandara Internasional Raja Ali
Haji Fisabilillah Tanjungpinang dari sini baru bisa menuju ke Natuna.
Yaps setelah tiket dipesan, besoknya
gue pagi-pagi menuju Bandara, jadwal keberangkatan pesawat yang gue tumpangi
yaitu kisaran jam 10.20 AM (Pagi), berhubung rumah gue dekat dari bandara, lima menit lah dari rumah, jadinya gue ke bandaranya jam 09.00 lewat sikit,
untuk masalah barang bawaan gue sudah siapkan dulu dari malam hari.
Sesampai dibandara "Bandar Udara
Internasional Raja Ali Haji Fisabillilah Tanjungpinang", gue menunggu
sebentar setelah itu masuk Antrian pertama bandara, barang - barang bawaan gue
diperiksa dan dimasukan ke dalam mesin X-Ray dan gue pun diperiksa pake alat
detektor oleh mbak-mbak bandara, badan gue di sensor. Ehh pass disensor bunyi.
Mbaknya bilang “Ini dikocek Celana Ada Apa Pak” titit-tititit *bunyi sambil
letakan alat sensor di daerah kocek celana gue. Tidak ada apa-apa mbak ee.
Jawab Gue” Coba Buka dulu Pak” apanya yang dibuka Mbak. Koceknya, bukan yang
lain. ‘Ohh OkOK” kata gue. Dan rupanya ada Headset di kocek gue. Gue lupa tarok
di mesin X-Ray-nya. Ohh yaudah silahkan masuk. “kata simbaknya.
Setelah itu masuk antri ke loket
tiket pesawat, karena tiketnya melalui online, gue disuruh memperihatkan
identitas seperti KTP, gue ambil boarding pass dan kemudian masuk lagi ke
ruangan tunggu bandara - Boarding Lounge sebelum masuk ke dalam pesawat
dan lagi-lagi gue diperiksa dengan hal yang sama, kali ini, selain alat
elektronik, tali pinggang juga harus di buka. Untung gue saat itu pakai celana
pass. Kalo kebesaran, lepas tali pinggang kan bisa melorot itu celana.
Lanjut, setelah menunggu kisaran lima
belas menitan gue dan penumpang yang lain memasuki pesawat. Pesawat yang gue
naiki yaitu Exprees Air *eem Kode lagi.
Lion Air *bukan pesawat yang akan gue naikin. |
Nah ini dia pesawatnya Express Air |
Didalam pesawat kami di sambut oleh Pramigari Cantik.
Selamat menaiki pesawat pak. *lagi lagi gue dipanggil pak. Huff.
Nah ini setelah didalam pesawat, gue kira sama seperti naik Kapal ataupun Bus, tempat duduknya terserah kita mau duduk dimana, yang duluan dia yang dapat tempat bagus. Jadinya saat itu, gue carik-lah tempat duduk yang di belakang dan di samping jendela (udah posisi woenak lah ini kan) niatnya sih agar bisa lihat pemandangan dari jendela.
Selang beberapa menit ada dua orang ibu-ibu yang juga penumpang yang sama satu pesawat sama gue. Ibu itu binggung tempat duduknya gue duduki. Ibu itu langsung tanyak ke gue, “Mas Tempat duduknya Nomor berapa ? *kali ini gue dipanggil Mas. “nomor apa iya buk *dengan muka polos gue nanya balik ke ibunya. Ini tempat duduk kami lohh mas, mas salah pilih tempat duduk. Selang berapa detik petugasnya nyamperin gue, Mas, anda salah tempat duduk iya. Owh maaf iya buk “gue minta maaf ke ibunya. Jadi saya duduk dimana pak * kali ini gue yang panggil pak. Petugasnya Jawab “ Masnya duduk di depan Pilot, dimana tu pak “saut gue” di Moncong pesawat, haha tidak mas, di bording pass mas, masnya duduk di kursi nomor 3.
Dan akhirnya guepun pindah tempat duduk, padahal
tempat duduk yang tadi gue sudah nyaman, lahhh. Akhirnya gue duduk di kursi
bagian depan.
Setelah semua penumpang menaiki pesawat, pintu
pesawat pun mulai di tutup, mesin pesawat mulai dihidupkan dan sang pramugari
mulai beraktraksi ehh maksutnya memberi arahan tentang peralatan dan
keselamatan penumpang pesawat. Jujur gue salut sama mbak pramugarinya, ia mampu
memperagakan suara dubbing dari pesawat tersebut.
Karena jarak antara gue sama mbak
pramugarinya cukup deket, yang gue fokus dan tangkap mbaknya itu seperti
lagi memperagakan gerakan pantomime betul tidak sih apa gue aja iya. Intuksi
dari pramugari selesai, baru lah di mulai perjalanan pertama kali gue menaiki
pesawat.
Jujur awalnya gue takut, tali savety belt nya gue ikat kencang-kencang agar tidak copot saat itu. Pesawat yang gue naiki saat itu relatif kecil, Pesawat tipe baling-baling orang kebanyakan bilang, penumpangnya hanya muat kisaran 20 orang lebih lah. Yang gue denger dari orang-orang yang ditakuti saat naik pesawat yaitu pada saat pesawatnya mau terbang dan pada saat pesawatnya mau landing atau turun. Tapi alhamdulillah pada saat pesawatnya lepas landas atau terbang, jantung gue tidak copot, karena gue pegang erat-erat *tidak gitu juga sih. Mitos katanya kalau pesawat mau terbang itu jantung terasa mau copot.
Setelah pesawat itu terbang. Imajinasi gue
muncul, kira-kira diatas awan bakal ketemu istana yang ada di dalam kera sakti
tidak iya. *korban sinetron.
Dan
lagi, pass pesawatnya mendarat dilandasan, kan laju itu pesawat, pilotnya pasti
ngerem pesawat. Secara tiba-tiba kaki gue ikutan selonjoran, seolah olah lagi
ikutan ngerem pesawatnya. * dasar Udik, hahah. Dan setelah penerbangan kisaran
Satu Jam Dua Puluh Menit dari Tanjungpinang akhirnya gue sampai ke Natuna
dengan selamat. Alhamdulillah iya *sambil ngikutin gaya syahrini.
Turun dari pesawat, Muka masih pucat. |
Ada hal unik di
bandara natuna " Bandara Udara Raden Sadjad". Di bandara ini petugas
pakir pesawat *apa ntah namanya, gue sih sering menyebutnya itu, mayoritas
petugas bandara di bandara ini adalah para TNI. Iya dikarenakan bandara di
natuna ini pengelolanya yaitu TNI itu sendiri.
Tanggapan setelah menaiki pesawat, iya menurut
gue sama aja sih dengan tranportasi lain, ada polisi tidurnya, ehh maksutnya
kalau didarat bilangnya kan itu, kalau di laut ombak yang membuat kapal
goyang-goyang, rupanya di pesawat juga ada pass melintas awan, tapi tidak
begitu terasa sih getarannya, yang penting sihh kita sebagai penumpang harus
ikuti arahan dari pilotnya. Setiap transportasi pasti ada resikonya sendiri.
Oke itu aja cerita tidak jelas gue ini tentang pertama kali menaiki pesawat
terbang.
Penutup Tulisan, Pulau Natuna yang katanya
terkenal dengan keindahan alamnya terutama pantai dan bebatuannya. Kira-kira
kerja sambil Liburan boleh kali iya. Gue Di Natuna kisaran akan sebulan lebih,
nah Bakal dapat ide nulis nih yang bertemakan tentang Exsplore Natuna.
Penasaran
dengan keindahan pantai yang ada di Natuna, tungguin ceritanya diblog ini iya.
Dahh terima kasih yang sudah bersedia baca blog gue ini. Sampai Jumpa Lagi di
Postingan Selanjutnya.
Pengalaman yang menarik, Kak! Betewe ada yang tipo di harga tiket, 0 nya kebanyakan. Hehe #peace
ReplyDeleteHaha iya, makasih iya ajeng
DeleteWah udah share pengalaman naik pesawat aja nih hehe.
ReplyDeletePulau Natuna emang keren banget! Keinget bebatuan yang ada di Belitung. :D
Iya natuna indentik dengan ebatuan granitnya sama dengan belitung 😀
DeleteYa Allah, udik banget. Aku bakalan kayak gitu juga, ding, karena sampai saat ini--detik ini, manusia bernama Wisnu Tri ini juga belum pernah mencoba menaiki pesawat yang bisa bener-bener terbang di udara sana xD
ReplyDeleteSetidaknya setelah baca tulisan ini jadi tau step-step naik pesawat dan bagaimana rasanya naik pesawat. Hahaha
Ditunggu tulisan ttg Pulau Natuna-nya, Sep!
Iya nu.pengalaman yang luar biasssahh, hehe
DeleteYang bikin iri itu Batu Alif-nya! Ayeeee!
ReplyDeleteIya tempat itu emang bagus, pak kesana td. Hehe
DeleteSaya lebih parah, Mas Septian. Naik kapal laut aja belum pernah, apalagi naik pesawat, hahahaha....
ReplyDeleteHaha 😂
DeleteAsyiikk lah
ReplyDeleteBagus banget pemandangannyaaa
Aku belum pernah transit-transit sih, pernahnya yg sekali jalan nyampe aja. Dan yaa, selalu pake traveloka juga wkkw
Haha, Traveloka👌 * kode
DeleteYa ampun natunaaa
ReplyDeleteDari dulu gw pengen kesini. Tapi belom kesampean. Kapan yah gw ke sana? Pengen cuti terus cus ke sana. Cerita dong yang banyak tentang Natuna.
Haha iya, siyap 🙏
DeleteThis comment has been removed by a blog administrator.
ReplyDeleteThis comment has been removed by a blog administrator.
ReplyDeleteSama,, dulu pertama kali naik pesawat juga karena urusan kerjaan hihi.. Ditunggu cerita Natunanya,, aduuuh kece banget kaya di negeri dongeng..
ReplyDelete-Traveler Paruh Waktu
Sip mas bara 🙏
DeleteHehhehe nggak papa mas, semua orang mungkin bakal kayak gitu kalo pertama kali naik pesawat terbang.
ReplyDeleteTadi aku pikir ke wilayah Papua, soalnya naik Express Air.
Ternyata disana juga ada ya *norak*
Iya Express Air juga sudah ada di Natuna mas.
DeleteHyuk di-update :)
ReplyDeleteHehe, 🙏
DeleteThis comment has been removed by a blog administrator.
ReplyDeleteaku udh berkali kali naik pesawat masi aja takut terbang. Kalo bisa naik yg di darat, ya darat ajalah. Kalo terpaksa yaaaaa.....
ReplyDeleteIya sama, sepertinya masih enakan darat iya 😄
Deletepengalaman naik pesawat pertama kali emang seru ya! hahaha masih inget pengalaman pertamaku jugaa :)
ReplyDeleteIya seru gimana gitu hehe
DeleteThis comment has been removed by a blog administrator.
ReplyDeleteThis comment has been removed by a blog administrator.
ReplyDelete