Sistem informasi akuntansi (SIA) merupakan suatu kerangka pengkordinasian sumber daya (data, meterials, equipment, suppliers, personal, and funds) untuk mengkonversi input berupa data ekonomik menjadi keluaran berupa informasi keuangan yang digunakan untuk melaksanakan kegiatan suatu entitas dan menyediakan informasi akuntansi bagi pihak-pihak yang berkepentingan.
2. Gelinas, Orams, dan Wiggins (1997) Mendefinisikan sistem
informasi akuntansi (SIA) sebagai subsistem khusus dari sistem informasi
manajemen yang tujuannya adalah menghimpun, memproses dan melaporkan informsi
yang berkaitan dengan transaksi keuangan.
Pengenurut para ahli
Pengenurut para ahli
Menurut Bodnar dan
Hopwood (2006), yang diterjemahkan oleh Amir Abadi Yusuf menyatakan bahwa,
“Sistem informasi akuntansi merupakan kumpulan sumber daya, seperti manusia dan
peralatan yang dirancang untuk mengubah data keuangan dan data lainnya ke dalam
informasi, informasi tersebut dikomunikasikan kepada para pembuat keputusan.”
Menurut Barry E.
Cushing yang dikutip dan dialih bahasakan oleh La Midjan & Azhar Susanto
(2003) mengatakan bahwa, “Sistem informasi akuntansi merupakan seperangkat
sumber manusia dan modal dalam organisasi, yang berkewajiban untuk menyajikan
informasi keuangan dan juga informasi yang diperoleh dari pengumpulan dan
memproses data.”
Menurut Nugroho
Wdjajanto (2001) menyatakan bahwa : “Sistem informasi akuntansi adalah susunan
formulir, catatan, peralatan termasuk komputer dan perlengkapannya serta alat
komunikasi, tenaga pelaksanaannya dan laporan yang terkoordinasi secara erat
yang didesain untuk mentransformasikan data keuangan menjadi informasi yang dibutuhkan
manajemen.”
Menurut La Midjan dan
Azhar Susanto (2001) menyatakan bahwa: “Sistem informasi akuntansi merupakan
suatu sistem pengolahan data akuntansi yang merupakan koordinasi dari manusia,
alat dan metode yang berinteraksi secara harmonis dalam suatu wadah organisasi
yang terstruktur untuk menghasilkan informasi akuntansi keuangan dan informasi
akuntansi manajemen yang berstruktur pula.”
Sedangkan menurut
Romney&Steinbart (2000) Sistem informasi akuntansi adalah serangkaian dari
satu atau lebih komponen yang saling berelasi dan berinteraksi untuk mencapai
suatu tujuan, yang terdiri dari pelaku, serangkaian prosedur, dan teknologi
informasi.
Faktor–faktor
yang dipertimbangkan dalam penyusunan sistem informasi akuntansi:
1.
Sistem informasi akuntansi yang disusun harus memenuhi prinsip cepat yaitu
sistem informasi akuntansi harus menyediakan informasi yang diperlukan dengan
cepat dan tepat waktu serta dapat memenuhi kebutuhan dan kualitas yang sesuai..
2.
Sistem informasi yang disusun harus memenuhi prinsip aman yaitu sistem
informasi harus dapat membantu menjaga keamanan harta milik perusahaan.
3.
Sistem informasi akuntansi yang disusun harus memenuhi prinsip murah yang
berarti bahwa biaya untuk menyelenggarakan sistem informasi akuntansi tersebut
harus dapat ditekan sehingga relatif tidak mahal.
1.SIA
: menggunakan sistem pemrosesan transaksi untuk mencatat berbagai operasi
transaksi yang terjadi, yang mempengaruhi status finansial organisasi.
2.Sistem
ini mengenai operasional sistem akuntansi, dan menangani laporan historis dari
semua transaksi yang terjadi dalam jumlah besar.
3.Sistem
ini membuat berbagai report seperti laporan keseimbangan keuangan dan rekening
masukan yang semuanya memberikan gambaran finansial dari organisasi.
Ciri
dalam transaksi SIA
1.
Menghasilkan jumlah data yg besar, yg tiap hari selalu diproses, disimpan
dan membutuhkan kecepatan akses yg cepat serta keakuratan yg
tinggi
2.
Membutuhkan kemudahan dalam pengoperasian pengontrolan serta prosedur error-checking
yg baik dalam menjaga sekuritas dan keakuratan data
3.
Dirancang khusus untuk kemudahan audit data, serta tracing (menelusuri)
transaksi yg terjadi
4.
Beberapa menggunakan aplikasi DDS dan MIS, misal digunakan dalam
menentukan estimasi dan perencanaan anggaran
Subsistem
sistem informasi akuntansi terdiri dari 5 sistem, yaitu :
1.
Sistem Pengeluaran (expenditure system)
2.
Sistem Pendapatan (revenue system)
Berhubungan
dengan penjualan barang atau jasa yang dihasilkan oleh perusahaan kepada
konsumen dan mendapatkan pembayaran dari mereka.
3.
Sistem Produksi (production systeme)
Berhubungan
dengan pengumpulan, penggunaan dan pengubahan bentuk suatu sumber ekonomi.
4.
Sistem Manajemen Sumber Daya (resources management system)
Meliputi
peristiwa-peristiwa yang berkaitan dengan manajemen dan pengendalian sumber
daya seperti investasi dan aktiva tetap (fasilitas).
5.
Sistem Buku Besar dan Laporan Keuangan (general ledger and financial
accounting)
Manfaat
sistem informasi akuntansi:
•
Menyediakan informasi yang akurat dan tepat waktu sehingga dapat melakukan
aktivitas utama pada value chain secara efektif dan efisien.
•
Meningkatkan kualitas dan mengurangi biaya produk dan jasa yang dihasilkan
•
Meningkatkan efisiensi
•
Meningkatkan kemampuan dalam pengambilan keputusan
•
Meningkatkan sharing knowledge
•
menambah efisiensi kerja pada bagian keuangan
Dan
juga memiliki tujuan :
1.
Untuk mendukung operasi-operasi sehari-hari (to Support the –day-to-day
operations).
2.
Mendukung pengambilan keputusan manajemen (to support decision making by
internal decision makers).
3.
Untuk memenuhi kewajiban yang berhubungan dengan pertanggung-jawaban (to
fulfill obligations relating to stewardship)
bab 2 PENGENDALIAN DAN AUDIT SISTEM INFORMASI AKUNTANSI
A. JENIS SISTEM :
- Sistem Lingkaran Terbuka adalah sistem yang tidak mempunyai elemen mekanisme kontrol, dan tujuan.
- Sistem Lingkaran Tertutup adalah sistem yang disertai oleh adanya elemen mekanisme kontrol dan tujuan.
Sifat Sistem :
1. Sistem terbuka : Sistem yang dihubungkan dengan lingkungannya melalui arus sumberdaya.
2. Sistem Tertutup : Sistem yang sama sekali tidak berhubungan dengan lingkungannya.
3. Sistem Fisik : sistem yang terdiri dari sejumlah sumber daya fisik
4. Sistem Konseptual : sistem yang menggunakan sumberdaya konseptual (data dan informasi) untuk mewakili suatu sistem fisik.
B. Empat Prinsip Keandalan Sistem
1. Ketersediaan
2. Keamanan
3. Dapat dipelihara
4. Integritas
C. Tiga Kriteria Evaluasi Prinsip Keandalan Sistem
1. Entitas memiliki tujuan kinerja, kebijakan, dan standar yang telah ditetapkan, didokumentasikan, dikomunikasikan, dan telah memenuhi tiga prinsip keandalan
a) Tujuan kinerja = tujuan umum yang ingin dicapai entitas
b) Kebijakan = peraturan-peraturan yang memberikan arah formal untuk mencapai tujuan dan mendorong kinerja
c) Standar = prosedur yang dibutuhkan dalam implementasi, agar sesuai dengan kebijakan
Entitas menggunakan prosedur, sumber daya manusia, software, data, dan infrastruktur untuk mencapai setiap prinsip keandalan
Entitas mengawasi sistem dan mengambil tindakan untuk mencapai kesesuaian dengan tujuan, kebijakan, dan standar, untuk setiap prinsip keandalan
D. Pengendalian yang Sesuai Dengan Beberapa Prinsip Keandalan
1. Perencanaan Strategis dan Penganggaran
2. Mengembangkan Rencana Keandalan Sistem
3. Dokumentasi Kategori Pengendalian Ancaman Risiko Pengendalian
II. Mengembangkan Rencana KeandalanKetidakmampuan untuk memastikan keandalan
sistem Memberikan tanggung jawab perencanaan ke Sistem pihak manajemen
puncak- Sistem Lingkaran Terbuka adalah sistem yang tidak mempunyai elemen mekanisme kontrol, dan tujuan.
- Sistem Lingkaran Tertutup adalah sistem yang disertai oleh adanya elemen mekanisme kontrol dan tujuan.
Sifat Sistem :
1. Sistem terbuka : Sistem yang dihubungkan dengan lingkungannya melalui arus sumberdaya.
2. Sistem Tertutup : Sistem yang sama sekali tidak berhubungan dengan lingkungannya.
3. Sistem Fisik : sistem yang terdiri dari sejumlah sumber daya fisik
4. Sistem Konseptual : sistem yang menggunakan sumberdaya konseptual (data dan informasi) untuk mewakili suatu sistem fisik.
B. Empat Prinsip Keandalan Sistem
1. Ketersediaan
2. Keamanan
3. Dapat dipelihara
4. Integritas
C. Tiga Kriteria Evaluasi Prinsip Keandalan Sistem
1. Entitas memiliki tujuan kinerja, kebijakan, dan standar yang telah ditetapkan, didokumentasikan, dikomunikasikan, dan telah memenuhi tiga prinsip keandalan
a) Tujuan kinerja = tujuan umum yang ingin dicapai entitas
b) Kebijakan = peraturan-peraturan yang memberikan arah formal untuk mencapai tujuan dan mendorong kinerja
c) Standar = prosedur yang dibutuhkan dalam implementasi, agar sesuai dengan kebijakan
Entitas menggunakan prosedur, sumber daya manusia, software, data, dan infrastruktur untuk mencapai setiap prinsip keandalan
Entitas mengawasi sistem dan mengambil tindakan untuk mencapai kesesuaian dengan tujuan, kebijakan, dan standar, untuk setiap prinsip keandalan
D. Pengendalian yang Sesuai Dengan Beberapa Prinsip Keandalan
1. Perencanaan Strategis dan Penganggaran
2. Mengembangkan Rencana Keandalan Sistem
3. Dokumentasi Kategori Pengendalian Ancaman Risiko Pengendalian
III.Dokumentasi Desain, operasi, tinjauan, audit, dan perubahan sistem Dokumentasi administratif, yang tidak efektif , dokumentasi sistem, dokumentasi operasi
E. Pengendalian Utama atas Ketersediaan
1. Meminimalkan waktu kegagalan sistem
2. Rencana pemulihan dari bencana
I. Meminimalkan waktu kegagalan sistem
Ancaman / Risiko
1. Hilangnya tenaga listrik / kegagalan sistem yang mengganggu operasi bisnis penting
2. Kehilangan / kerusakan data
Pengendalian
Kebijakan atau prosedur untuk menangani kehilangan tenaga listrik, kesalahan, kehilangan atau kerusakan data
II. Rencana pemulihan dari bencana
Ancaman / Risiko
Perpanjangan gangguan atas pemrosesan data serta operasi bisnis karena kebakaran, bencana alam, sabotase atau vandalisme
Pengendalian
Implementasi rencana, menetapkan prioritas pemulihan, menunjuk penanggungjawab
F. Pengendalian Utama atas Keamanan
1. Pemisahan tugas dalam fungsi sistem
2. Pengendalian atas akses secara fisik
3. Pengendalian atas akses secara logis
G. Pengendalian Utama atas Keterpeliharaan
1. Pengembangan proyek dan pengendalian akuisisi
2. Perubahan pengendalian manajemen
H. Pengendalian Utama atas Integritas
1. Pengendalian sumber data
2. Rutinitas validasi input
3. Pengendalian entri data on-line
4. Pengendalian pemrosesan dan penyimpanan data
5. Pengendalian output
6. Pengendalian transmisi data
Kategori Pengendalian
1. Pengendalian sumber data
Ancaman / Risiko
nput data yang tidak valid, tidak lengkap, tidak akurat
Pengendalian
Desain formulir, pre-numbered form, turn-around documents, validasi login
2.Rutinitas validasi input
Ancaman / Resiko
Data yang tidak valid atau tidak lengkap dalam file transaksi yang diproses oleh komputer
Pengendalian
Perhatikan log yang dihasilkan sistem setiap hari
3.Pengendalian entri data on-line
Ancaman / Resiko
Input transaksi tidak valid atau tidak lengkap yang dimasukkan melalui terminal on-line
Pengendalian
Pemeriksaan field, batasan, jangkauan, kelogisan, tanda, validitas, dan data yang redundan
4.Pengendalian pemrosesan dan penyimpanan data
Ancaman / Resiko
Data yang tidak akurat atau tidak lengkap dalam file utamayang diproses oleh komputer
Pengendalian
Kebijakan dan prosedur, pengawasan entri data, rekonsiliasi, pengamanan data, pengendalian konversi data
5.Pengendalian output
Ancaman / Resiko
Output komputer yang tidak akurat dan tidak lengkap
Pengendalian
Peninjauan visual output, rekonsiliasi jumlah total batch, distribusi output secara tepat
6.Pengendalian transmisi data
Ancaman / Resiko
Akses yang tidak memiliki otorisasi terhadap data yang ditransmisi
Pengendalian
Awasi jaringan, back-up komponen, enkripsi data, verifikasi routing
Ancaman / Risiko
1. Hilangnya tenaga listrik / kegagalan sistem yang mengganggu operasi bisnis penting
2. Kehilangan / kerusakan data
Pengendalian
Kebijakan atau prosedur untuk menangani kehilangan tenaga listrik, kesalahan, kehilangan atau kerusakan data
II. Rencana pemulihan dari bencana
Ancaman / Risiko
Perpanjangan gangguan atas pemrosesan data serta operasi bisnis karena kebakaran, bencana alam, sabotase atau vandalisme
Pengendalian
Implementasi rencana, menetapkan prioritas pemulihan, menunjuk penanggungjawab
F. Pengendalian Utama atas Keamanan
1. Pemisahan tugas dalam fungsi sistem
2. Pengendalian atas akses secara fisik
3. Pengendalian atas akses secara logis
G. Pengendalian Utama atas Keterpeliharaan
1. Pengembangan proyek dan pengendalian akuisisi
2. Perubahan pengendalian manajemen
H. Pengendalian Utama atas Integritas
1. Pengendalian sumber data
2. Rutinitas validasi input
3. Pengendalian entri data on-line
4. Pengendalian pemrosesan dan penyimpanan data
5. Pengendalian output
6. Pengendalian transmisi data
Kategori Pengendalian
1. Pengendalian sumber data
Ancaman / Risiko
nput data yang tidak valid, tidak lengkap, tidak akurat
Pengendalian
Desain formulir, pre-numbered form, turn-around documents, validasi login
2.Rutinitas validasi input
Ancaman / Resiko
Data yang tidak valid atau tidak lengkap dalam file transaksi yang diproses oleh komputer
Pengendalian
Perhatikan log yang dihasilkan sistem setiap hari
3.Pengendalian entri data on-line
Ancaman / Resiko
Input transaksi tidak valid atau tidak lengkap yang dimasukkan melalui terminal on-line
Pengendalian
Pemeriksaan field, batasan, jangkauan, kelogisan, tanda, validitas, dan data yang redundan
4.Pengendalian pemrosesan dan penyimpanan data
Ancaman / Resiko
Data yang tidak akurat atau tidak lengkap dalam file utamayang diproses oleh komputer
Pengendalian
Kebijakan dan prosedur, pengawasan entri data, rekonsiliasi, pengamanan data, pengendalian konversi data
5.Pengendalian output
Ancaman / Resiko
Output komputer yang tidak akurat dan tidak lengkap
Pengendalian
Peninjauan visual output, rekonsiliasi jumlah total batch, distribusi output secara tepat
6.Pengendalian transmisi data
Ancaman / Resiko
Akses yang tidak memiliki otorisasi terhadap data yang ditransmisi
Pengendalian
Awasi jaringan, back-up komponen, enkripsi data, verifikasi routing
No comments:
Post a Comment
TERIMA KASIH TELAH BERKUNJUNG